The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Membaca Orang Kaya di Tiongkok
Pilih Pindah ke Singapura
Bagikan
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Ikuti kami
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
Singapore Corner

Orang Kaya di Tiongkok
Pilih Pindah ke Singapura

admin
Diperbarui Terakhir: 2022/09/04 at 12:16 PM
admin 3 tahun lalu 606 Dilihat
Bagikan
Bagikan



By Irwan E Siregar – Ada tren, orang kaya di dataran Tiongkok kini banyak yang memilih pindah ke Singapura. Seperti dilaporkan situs mothership.com, perpindaha tersebut menyebabkan Singapura saat ini mengalami arus masuk uang yang sanga besar. Terutama dari negeri Tiongkok.

Mengutip Financial Times, situs Singapura ini mengatakan negaranya menjadi tujuan pilihan bagi orang Cina daratan kaya. Mereka memutuskan untuk meninggalkan Cina setelah bertahun-tahun mengalami tindakan keras politik, penguncian Covid yang parah, dan kegelisahan tentang reputasi global Beijing.

Selain itu, banyak dari mereka juga terguncang oleh retorika politik China yang berkembang tentang “kemakmuran bersama” dan “mengejar para pengusaha”, kata seorang mantan pejabat Singapura yang tidak disebutkan namanya. Oleh karena itu, tambah Financial Times, banyak dari orang-orang ini dilaporkan berusaha untuk menjadi penduduk tetap di Singapura.

Mengapa memilih Singapura?

Vikna Rajah, wakil kepala bidang klien bisnis pribadi di firma hukum Rajah & Tann, mengatakan sebagian dari arus masuk ini disebabkan oleh persepsi bahwa Singapura “sangat aman” dengan aturan hukum yang kuat. Faktor-faktor lain yang juga ikut menentukan, diantaranya China menjadi mitra dagang terbesar Singapura, dan lebih dari tiga perempat dari 5,3 juta penduduk negara kota itu adalah etnis Tionghoa menurut sensus pada 2019.

Mantan pejabat Singapura yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa Singapura “cukup ramah” dengan China, selain juga dekat secara budaya dan geografis. “Anda bisa menyebutnya sebagai strategi ‘China plus satu’. Dan kami adalah plus satu,” katanya.

Seorang multi-jutawan yang tidak disebutkan namanya dan menjadi penduduk yang sudah lama menetap di Singapura juga menggambarkan bahwa permusuhan terhadap Cina dan rasisme terhadap orang-orang Cina kini sedang tumbuh di Barat. “Singapura adalah tempat paling Cina yang bisa Anda kunjungi,” katanya.

Tren beralih ke Singapura, menurut mothership.com  tampaknya juga meningkat setelah tindakan yang terbilang keras terhadap industri pendidikan di negeri Cina.

Pada Maret lalu,  CNBC News  melaporkan bahwa orang Cina daratan yang kaya telah mencari lokasi alternatif untuk menyimpan kekayaan mereka setelah protes pada 2019 di Hong Kong.

Protes membuat mereka mempertimbangkan kembali keamanan menyimpan aset mereka di kota itu, menurut direktur hukum Bayfront, sebuah perusahaan di Singapura, yang terlibat dalam membantu orang kaya Cina memindahkan aset mereka ke sini, melalui kantor keluarga. Tren ini dipercepat pada tahun 2021

setelah tindakan keras Cina terhadap industri pendidikan dan penekanan yang lebih besar oleh pemerintah Cina pada “kemakmuran bersama”, yang secara luas berarti kekayaan moderat untuk semua, bukan hanya untuk beberapa orang.

Mengutip South China Morning Post (SCMP),  situs Singapura ini mengatakan upaya “kemakmuran bersama” China telah mencakup langkah-langkah seperti pajak 45 persen atas bonus akhir tahun dari kelas menengah  berpenghasilan tinggi. Pajak ini akan mulai berlaku pada tahun 2023.


“Langkah-langkah dan retorika semacam itu telah menimbulkan rasa krisis dan kebutuhan untuk memindahkan kekayaan mereka ke luar negeri, di antara orang aya Cina,” tulis SCMP.

Pada 4 Agustus, koran Lianhe Zaobao  melaporkan bahwa ada lebih dari 500 individu dengan Kekayaan Bersih Tinggi (HNW) dari Tiongkok yang berniat pindah ke Singapura. Ini berpotensi menghasilkan kekayaan sekitar US$2,4 miliar (S$3,3 miliar).

Menanggapi pertanyaan dari harian China tersebut, konsultan migrasi investasi yang berbasis di London Henley & Partners mengatakan bahwa sekitar 10.000 individu HNW dari China telah mencari peluang untuk pindah tahun ini. Dari 10.000 orang ini, sekitar 4.200 di antaranya telah pindah ke luar negeri antara Januari dan Juni tahun ini, tambah konsultan tersebut.

- Advertisement -
Ad imageAd image


Konsultan itu lebih lanjut mengatakan bahwa meskipun tidak tahu berapa banyak dari 10.000 orang ini akan pindah ke Singapura, angkanya diperkirakan lebih dari 500.

Menurut Zaobao, dampak dari arus masuk ini adalah meningkatnya permintaan properti di Singapura dari pembeli China. Pada bulan Maret, seluruh lantai Suntec

City Tower 2 dijual seharga S$38,8 juta kepada penduduk tetap Singapura keturunan Cina.

Pada bulan yang sama juga terjadi 20 unit apartemen dari kondominium ultra-mewah, Eden by Swire Properties, dijual seharga S$293 juta kepada satu pembeli, yang diyakini sebagai keluarga Cina. Pada bulan Juni, seorang pembeli dari China

dilaporkan telah membeli 20 unit di kondominium mewah  CanningHill Piers, dengan harga lebih dari S$85 juta.  Menurut Economic Development Board (EDB) , 400 kantor keluarga telah didirikan di Singapura pada 2020. Jumlah ini dua kali lipat dari tahun 2019. (*)


Penulis: Irwan E. Siregar, mantan wartawan majalah Tempo dan Gatra



Artikel/ Konten lainnya

Warga Singapura Keluhkan Harga Tiket Ferry ke Batam Mahal

Liburan ke Singapura, Memberi Kepercayaan ke Anak I Menjadi Pemegang Saham-MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

Bibi Marie yang Hidup Sendiri

Mural Melawan Pikun

Kuburan Paling Instagrammable in Singapore

KAITAN: #kondominium, #Singapura, #tiongkok, #uang
admin 02/09/2022
Sebarkan Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel/ Konten Sebelumnya Jurong Bird Park
Artikel/ Konten Selanjutnya “Sambu, Melintas Waktu”
Beri Penilaian

Beri Penilaian Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

99 KK Terdampak Proyek Rempang Tempati Hunian Baru di Tanjung Banon
BP Batam
BP Batam Terima Kunjungan Calon Investor dari Tiongkok
BP Batam
BP Batam Sosialisasikan Lahan Agribisnis
BP Batam
Ini Dia, Lima Besar Investasi Asing ke Batam
BP Batam
Ismeth Abdullah Serap Aspirasi Warga RW 14 Belian
Politika
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

- Advertisement -
Ad imageAd image

Artikel/ Konten Lainnya

Warga Singapura Keluhkan Harga Tiket Ferry ke Batam Mahal

1 tahun lalu

Liburan ke Singapura, Memberi Kepercayaan ke Anak I Menjadi Pemegang Saham-MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

1 tahun lalu

Bibi Marie yang Hidup Sendiri

1 tahun lalu
3

Mural Melawan Pikun

2 tahun lalu
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?