Ia adalah Ketua Otorita Batam ke lima, menggantikan JE Habibie, tahun 1998 – 2005. Saat itu, Batam banyak masalah. Arus migrasi, rumah liar, dam duriangkang dan masalah keamanan.
Ismeth Abdullah melontarkan konsep social development.
Ia berhasil menggaet 400 investor asing. Dan gencar promosi ke luar negeri.
Jejak pembangunan Ismeth di Batam antara lain, gedung Pemko Batam, masjid raya, kampus politeknik, gedung Sumatera Promotion Centre dan Pasar Induk.
“Saya tinggal di Botania 1 Perumahan Marbela. Dulu saya bagi- bagi tanah, tapi saya tak punya tanah di Batam,” kata Ismeth Abdullah.
Perjuangan pembentukan Provinsi Kepulauan Riau, penuh lika-liku dan tekanan politik. Ismeth Abdullah ditunjuk jadi pejabat gubernur 1 Juni 2004 dan dilantik menjadi gubernur pertama Provinsi Kepulauan Riau 19 Agustus 2005 sampai 2010.
Ismeth memulai membangun pusat pemerintahan Kepri di Dompak, kampus Universitas Raja Ali Haji dan menggagas jembatan Batam – Bintan.
Namun, Ismeth tersandung masalah hukum, pengadaan mobil pemadam kebakaran. Tidak terbukti ia memperkaya diri sendiri.
Banyak jasanya untuk Batam dan Kepri. Kerinduan terhadap Ismeth Abdullah, namanya kerap muncul dalam survei jelang Pilkada.
Kini, ia tinggal bersama sang istri Aida Zulaikha Nasution, putri Gubernur Riau pertama dengan anaknya yang terkena stroke.
Apa kabar Pak Ismeth? 29 September nanti, Ismeth berusia 76 tahun. Ikutinya wawancara dengan gubernur pertama Kepri ini hanya di SOCRATES TALK….
(*)