By Immanuel Sebayang – Sebagian teman-teman di kehumasan, instansi pemerintahan atau swasta, sering mengeluhkan, sulitnya menerbitkan foto seremonial hasil jepretan mereka.
Padahal, saat itu perusahaan tersebut kedatangan kunjungan orang penting, bahkan pejabat negara yang mendadak dan tak sempat mengundang wartawan media.
Fotografer kehumasan, ataupun divisi serupa lainnya, merupakan partner penting dalam bisnis informasi. Namun kurangnya pemahaman terhadap foto yang bernilai jurnalistik, seringkali jadi kendala oleh media untuk menerbitkan foto-foto tersebut.
Jika saja fotografer kehumasan mengetahui tentang sebuah “foto yang bernilai berita” tugas ini tentu dapat meringankan kerja para pewarta foto, dan tentu saja menguntungkan kedua belah pihak.
Lalu, bagaimana melihat sebuah momen bernilai berita, menghasilkan foto dokumentasi berasa jurnalistik?
Saya menyampaikan rahasia foto bergaya jurnalis dalam sebuah sesi diskusi di rangkaian APFI 2018 lalu.
Untuk menghasilkan foto dokumentasi seremonial berasa jurnalistik, yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :
- Percaya diri
Percaya diri tentu sangat penting dalam hal apapun. Jangan ragu, ketika anda maju ke depan dan memotret suasana, orang pasti paham bahwa anda sedang melakukan tugas pemotretan. - Kenali figur yang akan difoto
Apakah “bos besar” , pejabat atau pimpinan relasi bisnis lainnya. - Pahami round down acara
Kapan saat sambutan, penandatanganan atau seremonial lainnya. - Jangan terburu-buru
Karena biasanya tamu juga akan merasa canggung ketika pertama kali berada di tengah keramaian acara resmi - Etika memotret
Tanpa pengecualian, memotret juga punya etika. Khususnya ketika hendak melangkah memotret ke depan. Setengah membungkuk, berjongkok atau menyamping, asalkan sopan. - Mengarahkan pose
Memanggil atau meminta dengan sopan, dan mengarahkan pose objek yang akan difoto. - Abadikanlah pose yang pantas
Kegiatan kakan atau tidur, bukan pose menarik untuk difoto. Sekalipun artis, pose ini tentu tak etis untuk diabadikan.
Sebenarnya masih banyak panduan lain dalam menciptakan foto bernilai jurnalistik.
Namun yang terpenting adalah, fotografer harus mampu melihat dan merekam hal-hal unik lainnya. Karena, jika anda melihat seperti orang lain kebanyakan, berarti anda tidak melihat apa-apa.
Terus berlatih dan selamat mencoba!…
(*)
Penulis : Immanuel Sebayang,
Penulis adalah pewarta foto, pemerhati barang seken, konten kreator, saat ini aktif di Batam Pos.