The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Reading: Foto Dokumentasi Rasa Jurnalis
Share
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Follow US
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
JournalismPhotography

Foto Dokumentasi Rasa Jurnalis

admin
Last updated: 2022/10/01 at 7:55 AM
admin 12 months ago
Share
foto : dok. © Immanuel Sebayang
SHARE


By Immanuel Sebayang – Sebagian teman-teman di kehumasan, instansi pemerintahan atau swasta, sering mengeluhkan, sulitnya menerbitkan foto seremonial hasil jepretan mereka.

Padahal, saat itu perusahaan tersebut kedatangan kunjungan orang penting, bahkan pejabat negara yang mendadak dan tak sempat mengundang wartawan media. 

Fotografer kehumasan, ataupun divisi serupa lainnya, merupakan partner penting dalam bisnis informasi. Namun kurangnya pemahaman terhadap foto yang bernilai jurnalistik, seringkali jadi kendala oleh media untuk menerbitkan foto-foto tersebut.

foto : dok. © Immanuel Sebayang

Jika saja fotografer kehumasan mengetahui tentang sebuah “foto yang bernilai berita” tugas ini tentu dapat meringankan kerja para pewarta foto, dan tentu saja menguntungkan kedua belah pihak.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Lalu, bagaimana melihat sebuah momen bernilai berita, menghasilkan foto dokumentasi berasa jurnalistik?

Mantan Wapres Yusuf Kalla, foto : dok. © Immanuel Sebayang

Saya menyampaikan rahasia foto bergaya jurnalis dalam sebuah sesi diskusi di rangkaian APFI 2018 lalu.

Untuk menghasilkan foto dokumentasi seremonial berasa jurnalistik, yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Percaya diri
    Percaya diri tentu sangat penting dalam hal apapun. Jangan ragu, ketika anda maju ke depan dan memotret suasana, orang pasti paham bahwa anda sedang melakukan tugas pemotretan.
  2. Kenali figur yang akan difoto
    Apakah “bos besar” , pejabat atau pimpinan relasi bisnis lainnya. 
  3. Pahami round down acara
    Kapan saat sambutan, penandatanganan atau seremonial lainnya.
  4. Jangan terburu-buru
    Karena biasanya tamu juga akan merasa canggung ketika pertama kali berada di tengah keramaian acara resmi
  5. Etika memotret
    Tanpa pengecualian, memotret juga punya etika. Khususnya ketika hendak melangkah memotret ke depan. Setengah membungkuk, berjongkok atau menyamping, asalkan sopan.
  6. Mengarahkan pose
    Memanggil atau meminta dengan sopan, dan mengarahkan pose objek yang akan difoto.
  7. Abadikanlah pose yang pantas
    Kegiatan kakan atau tidur, bukan pose menarik untuk difoto. Sekalipun artis, pose ini tentu tak etis untuk diabadikan.

Sebenarnya masih banyak panduan lain dalam menciptakan foto bernilai jurnalistik.

Aburizal Bakrie. foto : dok. © Immanuel Sebayang

Namun yang terpenting adalah, fotografer harus mampu melihat dan merekam hal-hal unik lainnya. Karena, jika anda melihat seperti orang lain kebanyakan, berarti anda tidak melihat apa-apa.

Terus berlatih dan selamat mencoba!…

(*)

Penulis : Immanuel Sebayang,
Penulis adalah pewarta foto, pemerhati barang seken, konten kreator, saat ini aktif di Batam Pos.

You Might Also Like

Menuju Pulau Pecong

Lahan Status Quo dan Investor Lokal

Dualisme Otorita – Pemko Batam dan Tata Guna Lahan

Regulasi yang Mengatur Rempang – Galang; ‘Relang yang Bergabung ke Batam’

“Kisah Speed Boat Habibie yang Bocor”

TAGGED: Foto dokumentasi, Jurnalistik
admin October 1, 2022
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Previous Article The Man Best Friend ; “Catatan Kecil Tentang Anjing”
Next Article Gundap, Tambus & Kisah Para Batin
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

Menuju Pulau Pecong
Humaniora
Kepala BP Batam Ground Breaking Kawasan Industri Hijau di Kabil
Sponsored by BP BatamBP Batam
Sosialisasi Pengembangan PSN, Bahlil Temui Masyarakat Rempang
Sponsored by BP BatamBP Batam
Proyek LRT di Batam Masuk Tahap Studi Kelayakan
Sponsored by BP BatamBP Batam
Tari Rengkam dan Antusiasnya Siswa SMAN 22 Pulau Pecong
Pendidikan
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

‘Soerya Belajar Lagi’ | On Location #41
On Location
- Advertisement -
Ad imageAd image
- networking -
Ad imageAd image
Ad imageAd image

You Might Also Like

Menuju Pulau Pecong

7 hours ago

Lahan Status Quo dan Investor Lokal

2 days ago

Dualisme Otorita – Pemko Batam dan Tata Guna Lahan

3 days ago

Regulasi yang Mengatur Rempang – Galang; ‘Relang yang Bergabung ke Batam’

5 days ago
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?