By Socrates- Yayasan Socrates Talk Indonesia, memiliki tiga program utama. Yakni, konten kreator di chanel youtube dan website, literasi digital dalam bentuk pelatihan dan workshop story telling, menulis dan host, fotografi, videografi serta content creator, serta kegiatan sosial kemanusiaan.
Berawal dari pelatihan digital di kampus Muhamadiyah untuk mahasiswa, pelatihan menulis untuk siswa dan guru teknologi, informasi dan komunikasi, Yayasan Socrates Talk Indonesia dipercaya oleh Dinas Pendidikan Kota Batam mengadakan workshop Batam Digital Camp Batch #1 Program Sekolah Penggerak Kota Batam 2022 di audiotorium kampus Institut Teknologi Batam, tanggal 8 dan 9 November 2022.
Ketua Panitia Batam Digital Camp Qurniadi, MPd mengatakan, workshop ini diikuti oleh kepala sekolah, guru dan siswa dari sekolah penggerak sebanyak lima orang dari masing-masing sekolah. ‘’Total jumlah peserta sebanyak 55 sekolah penggerak atau 261 orang peserta yang diikuti seluruh sekolah penggerak se Kota Batam,’’ kata Qurniadi.
Pesatnya perkembangan teknologi digital, kata Qurniadi, bergerak cepat dan pesat. Serba terkoneksi berbasis internet. ‘’Terasa penting, Dinas Pendidikan Kota Batam bekerjasama dengan Yayasan Socrates Talk Indonesia, memberikan pelatihan kepada generasi milenial. Peserta kegiatan ini PAUD, SD dan SMP, kepala sekolah dan dua orang guru,’’ papar Qurniadi.
Pembina Yayasan Socrates Talk Indonesia mengatakan, riset google menyebutkan, ekonomi digital Indonesia tumbuh paling pesat di Asia Tenggara. ‘’Indonesia masuk tiga besar pengguna media sosial di dunia,’’ kata Socrates seraya menyebutkan, Batam yang memiliki kawasan ekonomi khusus Nongsa Digital Park, masih kekurangan 5.000 talenta digital.
Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Kepulauan Riau Warsita, SS, MPd mengatakan, Batam memiliki 57 Sekolah Penggerak. ‘’Saya mendorong Socrates Talk Foundation sebagai mitra pembangunan pendidikan di Kepulauan Riau mendukung kurikulum merdeka dan merdeka belajar,’’ kata Warsita.
‘’Kepala sekolah bukan lagi penguasa tapi sebagai pemimpin guru. Guru harus menjadi fasilitator anak didik. Fokusnya pada peserta didik. Salah satunya adalah mengutamakan proses digitalisasi sekolah. Antara lain, mengaktifkan akun belajar, perencanaan berbasis data,’’ papar Warsita.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan SPd mengatakan, pandemi Covid-19 memaksa guru dan siswa belajar dalam jaringan dan teknologi digital. Di kawasan hinterland, diterapkan antar jemput materi belajar dan guru kunjung. “Hikmahnya, guru, siswa makin melek teknologi digital. Orang tua makin menyadari peran seorang guru,” kata Hendri Arulan.
Jumlah sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Batam, Taman Kanak-kanak 416, SD sebanyak 374 dan SMP sebanyak 187. Total jumlah sekolah 977 sekolah negeri dan swasta. Kurikulum Merdeka Belajar untuk menggali potensi dan Sekolah Penggerak mewujudkan guru dan kepala sekolah yang unggul. Batam jadi pilot project dan menetapkan 16 sekolah pengerak tahap pertama dan 40 sekolah tahap kedua.
Hari Kedua
Antusias. Semangat. Inilah respon 261 peserta workshop Batam Digital Camp dari 57 Sekolah Penggerak hari kedua di areal kampus Institut Teknologi Batam, Rabu, 9 November 2022
Wakil Rektor Institut Teknologi Batam Dr Eng Ansharullah Lawi memaparkan peluang industri dan teknologi digital. Antara lain ekonomi digital, dampak transformasi digital , tren otomatisasi, sumber daya manusia dan masa depan pendidikan di era digital. ” kompetensi pendidikan akan fokus pada literasi digital, data, numerik dan kesehatan, ” kata dosen jebolan Kyushu University, Jepang ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan, Spd mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi guru dan siswa sehingga sangat terasa, siswa seperti anak sendiri.”Sebanyak 57 sekolah penggerak ini adalah sekolah terpilih dari 600 sekolah di Batam yang melalui berbagai seleksi. Tujuannya, menciptakan pelajar berprofil Pancasila dan membangun Indonesia dan Batam di masa depan,” kata Hendri Arulan. Ciri-ciri siswa profil Pancasila, kata Hendri Arulan, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
“Belajar menulis, storytelling, movie maker, fotografi dan content creator adalah agar siswa lebih kreatif. Anak-anak yang sudah ikut kegiatan ini, agar menularkan ke siswa lain,” papar Hendri Arulan.
Workshop Batam Digital Camp ini, kata Hendri Arulan, adalah kegiatan pertama di Kepulauan Riau dan mendapat apresiasi dari Ketua Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kepulauan Riau, Warsita S.S Mpd.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam juga mengapresiasi Yayasan Socrates Talk Indonesia yang telah ikut berkontribusi terhadap dunia pendidikan di Kota Batam. Setelah menutup acara workshop, siswa dan guru-guru, berebut foto bareng dengan Hendri Arulan. *