By Socrates – Air bersih penting bagi kehidupan kita. Itu sebabnya, kuantitas dan kualitas air harus dijaga. Sumber air baku di Batam sangat terbatas. Batam mengandalkan dam atau waduk tadah hujan. Sementara, jumlah penduduk terus bertambah.
Bagaimana masa depan ketersediaan air bersih di Batam?
Sampai hari ini, keluhan soal pelayanan air bersih datang silih berganti. Mulai dari aliran air yang kecil dan tersendat-sendat, sampai air yang mati berhari-hari. Keluhan warga pun dianggap angin lalu.
‘’Salah satu kelemahan Batam adalah ketersediaan air baku. Kita tidak punya alternatif lain kecuali air yang ditampung di waduk atau dam-dam tadah hujan. Ini harus benar-benar dicermati. Waktu ATB meninggalkan pengelolaan air bersih di Batam, kapasitas air baku sebesar 3.850 liter/detik dan terpakai 3.600 liter/detik. Tambahan air baku terbaru adalah Dam Tembesi 600 liter/detik. Jadi, kapasitas air baku Batam 4.450 liter/detik,’’ papar Benny.
Setiap tahun, ujar Benny, kebutuhan Batam tumbuh 100 sampai 150 liter/detik. Jadi, kecukupan air hanya 4 tahun ke depan saja. Nah, idealnya penduduk Batam berapa karena sumber air terbatas. ‘’Ini belum termasuk berapa besar kebocoran. Kalau bocornya 30 persen, maka sama dengan 1.400 liter/detik, maka sisa air hanya 3.000 liter/detik,’’ tukas Benny.
Bagaimana dengan kondisi waduk atau dam tadah hujan di Batam? Sebab, Batam memiliki pengalaman buruk setelah Dam Baloi, dam pertama di Batam Dam Baloi, yang dibangun Otorita Batam tahun 1977 sebagai sumber air bersih bagi warga Pelita, Jodoh, Nagoya, mati dan tinggal kenangan.
Tahun 2012, dam Baloi berhenti operasi karena tercemar deterjen, kromium, kadmium, dan timbal alias logam berat yang sudah terlampau tinggi. Permukaan dam tertutup eceng gondok. Sekeliling dam dipenuhi rumah liar yang merusak daerah tangkapan air.
Menurut Benny, dalam pengelolaan air bersih, ada dua bidang yakni, sumber daya air dan sistem pengelolaan air bersih.
‘’Kalau waduk terganggu dengan tumbuhnya enceng gondok, berarti ada larutan organik seperti pupuk yang masuk ke dalam dam. Seharusnya, daerah tangkapan air (cachment area) tidak boleh ada perkebunan dan pertanian serta penambangan. Daerah tangkapan air inilah yang menentukan umur sebuah waduk,’’ paparnya.
Yang kedua adalah sedimentasi, yang juga menentukan umur sebuah dam.
‘’Saya ikut membangun dam Duriangkang dari 1992 sampai 1997. Sampai hari ini, umurnya sudah 30 tahun. Umur dam bisa sampai 70 tahun kalau dipelihara dengan baik. Artinya, luas dan tangkapan airnya masih sama, bukan makin kecil dan dangkal,’’ tutur Benny Andrianto.
Saat ditanya soal tender pengelolaan air dan ditemukan makelar dari Singapura yang tidak hanya mengincar bisnis air bersih, tetapi juga bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang menggiurkan, Benny mengatakan, yang harus disadari bahwa energy terbarukan memang murah, tapi butuh lahan dan permukaan dam yang luas. Selain itu, air dam tenang.
‘’Saat kemarau, elevasi dam Duriangkang bisa turun hingga +3 dan luas tampangnya makin kecil. Silakan calon investornya pikirkan sendiri,’’ ujar Benny.
Saat hantu bernama El Nino datang, terjadi peningkatan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik dan sekitar equator sehingga menyebabkan kekeringan, udara panas dan kemarau panjang. Saat dilanda El Nino, Batam seperti tak berkutik lantaran hujan tak turun-turun. Padahal, El Nino adalah fenomena alam yang lazim terjadi sejak berabad-abad silam.
Mengapa El Nino jadi kambing hitam?
‘’Itu karena tidak ada perencanaan yang baik. Elnino atau La Nina adalah anomali cuaca dan curah hujan turun sampai 30-40 persen. Anda tahu, intensitas curah hujan Batam 2.500 milimeter per tahun. Saat El Nino, bisa turun 1.100 milimeter pertahun. Saat El Nino tiba, siap-siaplah krisis air,’’ kata Benny.
Saat ATB masih mengelola air bersih, Benny masih ingat, terjadi dua kali El Nino yakni tahun 1998, tahun 2015 dan melakukan pembuatan hujan buatan salah satu solusi yang dilakukan.
‘’Faktanya, hujan buatan tidak semudah dibayangkan. BMKG bilang, memanen hujan itu harus ada awan. Efek global warming sehingga siklus El Nino makin cepat. Itu sebabnya, lakukan perencanaan dengan baik,’’ kata Benny Andrianto.
(*)
Bersambung