Socratestalk.com, BATAM- Baru bernafas lega setelah bencana Covid-19 berlalu, pengusaha tour and travel yang masih berharap agar operator ferry menurunkan tarif, malah BP Batam menaikkan tarif pas pelabuhan sebesar 54 persen.
‘’Kami masih meminta agar operator ferry menurunkan tarif agar lebih banyak wisatawan asing ke Batam, eh malah BP Batam menaikkan pass pelabuhan internasional dari Rp65 ribu menjadi Rp100 ribu,’’ kata salah seorang pengusaha travel.
Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam Dendi Gustinandar mengeluarkan surat edaran Nomor 18 Tahun 2023 tentang kenaikan tarif layanan pengguna jasa pelabuhan. Tarif pas penumpang internasional naik dari Rp65 ribu menjadi Rp100 ribu sekali masuk.
Layanan kapal pesiar dalam negeri labuh Rp40.000 per GT/per kunjungan dan tambat Rp40.000 per GT/per kunjungan. Sedangkan luar negeri, labuh Rp1.118.000 per GT/per kunjungan dan tambat Rp792.000 per GT/per kunjungan. Pas porter Rp50.000 per orang/bulan dan pas pangkalan taksi Rp75.000 per kendaraan/ bulan. Surat edaran itu, berlaku mulai Senin, 14 Agustus 2023.
Menurut pengusaha travel itu, mestinya pemerintah memberi insentif kepada biro perjalanan, yang berusaha mendatangkan wisatawan asing. ‘’Saat ini masih fase kebangkitan bisnis pariwisata. Harusnya, pemerintah peka. Kebijakan ini kontra produktif,’’ katanya.
Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) DPD Kepulauan Riau, Eva Betty merasa keberatan dengan kebijakan kenaikan tarif pas pelabuhan yang terkesan mendadak ini. ‘’Kami keberatan. Banyak grup wisatawan yang sudah conform ke Batam, bisa batal karena kenaikan pas pelabuhan internasional ini. Mestinya, disosialisasikan dulu, termasuk ke perusahaan biro perjalanan,’’ kata Eva.
Dikatakan Eva, pengusaha travel baru tahu kebijakan kenaikan pas pelabuhan ini beberapa hari sebelumnya. ‘’Ada grup wisman 200 sampai 300 orang yang sudah berencana ke Batam, karena kenaikan pas pelabuhan mendadak ini, kami kewalahan,’’ kata Eva.
Kunjungan wisatawan asing ke Batam pasca Covid-19, kata Eva, belum normal. Salah satu penyebabnya adalah mahalnya harga tiket ferry ke Batam. Presiden Joko Widodo mencanangkan, tahun 2023 sebagai tahun kebangkitan pariwisata, yang terpuruk akibat wabah Covid-19.
Selain itu, tahun 2024 juga dicanangkan sebagai tahun kunjungan wisata ke Kota Batam atau Visit Batam Years. Program ini diluncurkan untuk mendongkrak kembali kunjungan wisatawan ke Kota Batam. Harap dicatat, tahun 2019 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata mencapai 24 persen. Pencapaian ini berasal dari kerja keras pelaku pariwisata. ***