Socratestalk.com, BATAM – Ratusan guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengikuti pelatihan digitalisasi tingkat kota Batam, dengan tema pahami dan kuasai teknologi di era serba digital untuk layanan PAUD lebih baik di masa depan, di Swiss Bel Hotel, Senin (20/10/2023).
’’Ibu-ibu guru yang memberikan pendidikan dasar anak usia dini, membentuk karakter anak-anak kita. Termasuk mengenalkan dan menerapkan teknologi digital. Anak-anak inilah yang akan menjadi pemimpin negeri ini di masa depan. Saya titipkan anak-anak Batam kepada ibu-ibu PAUD,’’ kata Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam Muhammad Rudi.
‘’Saya mulai mengenal handphone tahun 1990-an. Itu pun dikasih Kapolres karena saya menjadi ajudan. Sampai saat ini, saya masih gaptek. Tapi saya dikelilingi orang-orang hebat di BP Batam dan Pemko Batam, sehingga saya bisa membangun Batam dengan teknologi,’’ kata Rudi, disambut tepuk tangan peserta.
Menurut Rudi, kemajuan teknologi digital harus diiringi dengan peningkatan sumber daya manusia. ‘’Seluruh kota Batam akan serba digital. Belanja non tunai dengan QRIS, scan wajah masuk bandara hingga keamanan yang mengandalkan kamera CCTV dan sistem,’’katanya.
Rudi mengatakan, warga Batam beruntung dan harus bersyukur, karena Kota Batam memiliki jaringan kabel fiber optic yang paling lengkap. Landing point hub internet ada di Nongsa. Dengan sistim serba digital, kata Walikota, anak-anak usia dini mulai diajarkan dan dikenalkan dengan teknologi digital. ‘’Jangan seperti kita, gaptek,’’ kata Rudi, tertawa.
Bandara sedang dikebut pembangunannya. Jalan sudah dibangun dan dilebarkan, tapi masih 40 persen dari total panjang jalan di Batam. ‘’Meski memiliki inovasi, tapi butuh keberanian dan ketegasan membangun Batam. Lembaga PAUD harus melaksanakan digitalisasi secara total. Para guru tingkatkan kemampuan, agar anak-anak bisa belajar teknologi,’’ papar Rudi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto memaparkan, perkembangan dan masalah pendidikan usia dini. Antara lain, ketersediaan ruang kelas bagi anak-anak PAUD di sekolah negeri. Padahal, sekolah swasta jumlahnya cukup banyak. ‘’Sekolah negeri bukan satu-satunya pilihan bagi masyarakat Batam menyekolahkan anaknya,’’ kata Tri Wahyu Rubianto.
Kepala Dinas Pendidikan yang baru dilantik beberapa bulan lalu ini, rutin berkunjung ke sekolah dan mengecek dan mengevaluasi data-data pokok pendidikan yang sering tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Misalnya, jumlah rombongan belajar dan ketersediaan ruang kelas.‘’Pengolahan data pendidikan dilakukan dengan teknologi. Saya berharap, bapak dan ibu benar-benar memanfaatkan pelatihan digital ini,’’ kata Tri Wahyu Rubianto.
Di sela pelatihan digitalisasi PAUD itu, juga dilakukan pengukuhan Forum Komunikasi Transisi PAUD ke Sekolah Dasar yang menyenangkan. Pada saat bersamaan, juga dilaksanakan Pelatihan Konvensi Hak Anak. Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Hendri Arulan.
Dua pemateri pelatihan digitalisasi guru-guru PAUD ini adalah Afis Pradnya Ayu Kusuma dari Badan Peningkatan Mutu Pendidikan (BPMP) Kepulauan Riau dan Socrates, Direktur Lembaga Kursus dan Pelatihan Digital Batam Creator Academy.
Socrates memaparkan tentang kesiapan Batam menjadi kota digital. Ini dilihat dari tingginya penetrasi internet di Kepri yang mencapai 1,9 juta (87 % ) dari 2,2 juta penduduk, nomor 2 secara nasional setelah DKI Jakarta. Begitu juga di Batam yang mencapai 72,63 persen dari total jumlah penduduk.
‘’Internet dan era digital satu tarikan nafas. Batam adalah hub internet dan big data, jalur Singapura dan Hongkong yang dilayani beberapa perusahaan fiber optic di Tanjung Bemban. Apalagi, KEK Nongsa Digital Park membutuhkan 5.000 digital talent ,’’katanya.
‘’Guru jangan gagap teknologi alias gaptek. Guru bisa menerapkan metode blended learning, kombinasi tatap muka dan jarak jauh dan meningkatkan antusiasme dan analisis peserta didik. Manfaatkan website, video streaming, kelas virtual, membuat video pembelajaran, foto kegiatan siswa, dan belajar secara visual serta menggunakan E-book atau buku digital,’’ papar Socrates.
Indra Fabio, salah satu mentor Batam Creator Academy, juga memaparkan dan memberi contoh cara merekam gambar untuk membuat video. ‘’Saat merekam, ibu-ibu tahan nafas beberapa detik, agar gambarnya jangan goyang. Ada teknik gerakan kamera Panning, gerakan kamera dari kiri ke kanan, ada namanya Tilt, dari atas ke bawah atau sebaliknya. Ada juga namanya tracking shot gerakan kamera mengikuti subyek,’’ papar Indra, sambil mencontohkan dengan kamera smartphone.
Seorang guru bertanya, bagaimana caranya membuat video agar gambar ibu tersebut kelihatan kurus. ‘’Caranya, saya mengambil gambar ibu dari jauh, dan ibu juga berdiri jauh-jauh,’’ celoteh Indra yang disambut gemuruh gelak tawa ratusan peserta pelatihan digital itu.
Para guru-guru PAUD juga banyak bertanya tentang lembaga kursus Batam Creator Academy yang mengajarkan tentang content creator, jurnalisme independen, pendidikan dan pelatihan digital, fotografi, videografi, host dan public speaking dan desain grafis. Saat ini, generasi milenial dan Gen Z cita-cita menjadi Youtuber, influencer, movie maker, fotografer, video editor, film maker dan digital marketer. Batam Creator Academy adalah kursus literasi digital pertama di Batam yang dikelola Socrates Talk Foundation. Studionya di Taman Bepede Indah Blok A/7 Batam Centre, Kepulauan Riau. Informasi, pendaftaran bisa menghubungi Olivia Ester 0813-7201-2131 dan Erry Syahrial 0852-7274-5294. (indra)