The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Membaca Punya Rumah Sendiri di Selatpanjang I Menjadi Pemegang Saham – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”
Bagikan
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Ikuti kami
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
Biografi

Punya Rumah Sendiri di Selatpanjang I Menjadi Pemegang Saham – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

MULJADI, TOKOH PROPERTY BATAM (Bagian 23)

admin
Diperbarui Terakhir: 2024/02/23 at 8:55 PM
admin 1 tahun lalu 476 Dilihat
Bagikan
DCIM101MEDIADJI_0249.JPG
Bagikan

MASA-MASA sulit, jatuh bangun yang dialami Muljadi dari kecil hingga dewasa dan berumah tangga, mulai menampakkan titik balik dalam kehidupannya. Sejak menikah dan punya anak, awalnya Muljadi hanya mampu mengontrak rumah. Itupun berpindah-pindah sampai tiga kali di rumah kontrakan yang berbeda.

Sementara anak-anaknya semakin besar. Saat itu, anak pertamanya. Alim Muljadi berusia 9 tahun, Merry berusia 7 tahun, Princip 6 tahun, Mariana dan Mariani 4 tahun dan Cortina 2 tahun. Si bungsu Hendry belum lahir.

Muljadi kemudian meminjam uang ke perusahaan sebesar 25.000 Dolar Singapura untuk membeli sebuah rumah. Rumah itu terletak di Jalan Merbau nomor 20, Selatpanjang. Setelah direnovasi, Muljadi memboyong keluarganya pindah ke rumah baru mereka pada bulan November 1977.

DCIM\101MEDIA\DJI_0246.JPG

‘’Akhirnya, kami tidak lagi menyewa rumah orang lagi. Sekarang punya rumah sendiri. Ada kepuasan tersendiri,’’ tulis Muljadi Bahagia.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Rumah itu memiliki halaman yang luas. Di belakang rumah, ada sebidang tanah kosong, cocok untuk ibu Muljadi menanam sayur mayur dan memelihara ternak seperti ayam dan bebek. Inilah rumah pertama Muljadi yang dibeli dari hasil keringat dan kerja kerasnya. Kebutuhan keluarganya terpenuhi dan rumah itu suasananya nyaman.

‘’Sebelumnya, kami tinggal di rumah kontrakan yang kecil dan sempit. Saat pindah ke rumah yang baru dibeli Papi, terasa sangat besar sekali,’’ cerita Merry,anak keduanya saat pindah ke rumah sendiri mereka di Jalan Merbau Nomor 20 Selatpanjang.

?????????

Rumah ini adalah impian Muljadi sejak lama. Rumah permanen dengan tiga kamar tidur. Halaman belakang yang luas, ditanami pohon buah-buahan. Di depan rumah, ada ayunan yang jadi sarana bermain anak-anak

Muljadi dan teman-temannya. Kalau ada salah seorang putri Muljadi berulang tahun, semua teman-teman mereka diundang ke rumah. ’’ Kami semua sekolah di SD Kalam Kudus dan jalan kaki dari rumah ke sekolah,’’ cerita Merry, putri Muljadi.

Pada akhir tahun 1977, perusahaan Muljadi mulai berlaba dan menunjukkan performa yang makin bagus. Begitu juga pada tahun-tahun berikutnya. Laba perusahaan pada tahun 1978 juga sangat bagus. Sampai tahun 1979, perusahaan Muljadi semakin stabil. Dibanding pemegang saham lainnya, Muljadi yang pertama mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Sebab, divisi keuangan berkantor di lokasi proyek.

Pada tahun itu juga, salah satu pemegang saham, memutuskan pindah ke Jakarta. Sedangkan pemegang saham lainnya, pindah ke Singapura. Hanya Muljadi yang masih menetap di Selatpanjang. Ia lebih memilih bolak-balik ke lokasi proyek agar tetap bisa bersama keluarga. Saat itu, anak-anak Muljadi berjumlah tujuh orang. Si bungsu Hendry, lahir di Selatpanjang tahun 1978.

Selanjutnya :  Liburan ke Singapura, Memberi Kepercayaan ke Anak | Menjadi Pemegang Saham– MENEROBOS WAKTU’ Sebuah Memoir: My Life Journey – MULJADI, TOKOH PROPERTY BATAM (Bagian 24)

Artikel/ Konten lainnya

BP Batam FGD dengan Pelaku Usaha

Duta Besar Australia ke Batam

Sudah 106 KK Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon

BP Batam Tertibkan Bangunan Liar di Dam Tembesi

BP Batam Tingkatkan Kesadaran Keamanan Informasi di Era Digital

KAITAN: #biografi, #centralgroupbatam, #Muljadi, #mylifejourney, #socratestalk, Sejarah
admin 23/02/2024
Sebarkan Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel/ Konten Sebelumnya Eksplorasi Kayu di Hutan Sumatera Tengah I Menjadi Pemegang Saham – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”
Artikel/ Konten Selanjutnya Muhammad Rudi Apresiasi Peran Dekranasda dalam Meningkatkan Ekonomi Batam
Beri Penilaian

Beri Penilaian Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

Kepala BP Batam Lantik dr Tanto Jadi Direktur RSBP Batam
BP Batam
BP Batam FGD dengan Pelaku Usaha
BP Batam
Duta Besar Australia ke Batam
BP Batam
Sudah 106 KK Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
BP Batam
BP Batam Tertibkan Bangunan Liar di Dam Tembesi
BP Batam
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

- Advertisement -
Ad imageAd image

Artikel/ Konten Lainnya

BP Batam FGD dengan Pelaku Usaha

2 hari lalu

Duta Besar Australia ke Batam

3 hari lalu

Sudah 106 KK Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon

1 minggu lalu

BP Batam Tertibkan Bangunan Liar di Dam Tembesi

1 minggu lalu
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?