SEJAK Muljadi pensiun dan tidak terlalu aktif di perusahaan, putri tertuanya Merry Muljadi yang sering bolak-balik ke Singapura. Menyampaikan berbagai informasi menyangkut perkembangan perusahaan, kondisi keuangan dan sebagainya. Muljadi sering bertindak sebagai mentor bagi anaknya itu dan menceritakan tentang upayanya merintis bisnis. Mulai dari pengiriman barang antar pulau, berbisnis kayu hingga properti.
Sejak sering ke Jakarta melalui Batam, Muljadi sudah memiliki naluri bisnis bahwa Batam akan berkembang pesat di masa depan.
‘’Papi sekarang tidak lewat Pekanbaru lagi ke Jakarta, tapi lewat Batam. Ini daerahnya bagus, karena semua tanahnya merah,’’ cerita Muljadi, seperti ditirukan putrinya, Merry. Tanah merah yang dimaksud Muljadi adalah tanah bauksit. Tahun 1988 Muljadi memutuskan pindah ke Singapura. Saat itu, Alim Muljadi sudah dua tahun kuliah di Australia dan setelah itu disusul oleh
Princip Muljadi kuliah di Australia. Sedangkan Merry Muljadi memilih tetap kuliah di Jakarta, kuliah di dua jurusan sekaligus, pagi jurusan akutansi di Universitas Tarumanegara dan jurusan komputer di Universitas Bina Nusantara. Sedangkan Mariana kuliah di Amerika Serikat. Mariani, Cortina dan Hendry kuliah dan tinggal di Singapura.
Setelah merintis dan perusahaannya di Batam beroperasi, Muljadi meminta putrinya, Merry Muljadi pada tahun 1992 untuk pindah ke Batam. Jauh-jauh hari, ia juga sudah menyampaikan, ketika putrinya Merry tamat kuliah, harus bekerja di perusahaan kontraktor miliknya di Batam. Sedangkan Alim Muljadi setamat kuliah di Australia bekerja di hotel Nagoya Plaza.
Anaknya yang keempat, Princip Muljadi, tidak langsung terjun ke bisnis properti mengikuti jejak ayahnya. Jebolan University of Technology Sidney Australia jurusan Finance and Banking ini, sempat bekerja di Bank Central Asia Jakarta selama tujuh tahun.
Tahun 1999, Princip Muljadi pulang ke Batam. Ia diminta ayahnya membantu mengurus PT Sindo Batu Bata Industri, perusahaan penanaman modal asing asal Singapura yang berpatungan dengan Ayahnya. Sejak diluncurkannya The Central Sukajadi tahun 2005, Princip Muljadi dipercaya mengurus marketing, branding, promosi dan lalu terjun dari operasional sampai ke proyek di perusahaan rintisan ayahnya tersebut.
Proses regenerasi bisnis ke generasi kedua di keluarga Muljadi pun dimulai. Selain anak sulung, Alim Muljadi yang sempat membantu di awal ayahnya berbisnis di Batam, ada Merry Muljadi dan Princip Muljadi. Sedangkan anak-anaknya yang lain, Mariana Muljadi, Mariani Muljadi, Cortina Muljadi serta si bungsu Hendry Muljadi, memilih berkarir di Singapura.
Selanjutnya : Mengurus Ribuan Pengungsi Selatpanjang– MENEROBOS WAKTU’ Sebuah Memoir: My Life Journey – MULJADI, TOKOH PROPERTY BATAM (Bagian 36)