The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Membaca Asmayadinata Muljadi Putera : Bekerja Keras Selagi Muda I Muljadi di Mata Keluarga – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”
Bagikan
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Ikuti kami
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
Biografi

Asmayadinata Muljadi Putera : Bekerja Keras Selagi Muda I Muljadi di Mata Keluarga – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

MULJADI, TOKOH PROPERTY BATAM (Bagian 55)

admin
Diperbarui Terakhir: 2024/05/25 at 5:26 PM
admin 1 tahun lalu 388 Dilihat
Bagikan
Bagikan

CUCU pertama ini memanggil Muljadi dengan sebutan Yeye yang dalam Bahasa Mandarin berarti kakek. Ia memanggil neneknya dngan panggilan sayang Nainai.

‘’Yeye orang sibuk. Kalau pulang ke rumah, pakai kacamata besar warna keemasan, baju batik celana hitam. Dia bilang, Darren pegang kepala aku. Waktu itu masih ada rambut. Saat Yeye nonton televisi, saya sembunyi dan mengejutkannya. Yeye bilang, halo Zhi Zhua Xia artinya Spiderman dalam bahasa Mandarin,’’kata  Asmaya Dinata, putera Alim Muljadi yang sedari kecil sangat lekat dengan kakek dan neneknya, kala itu ia berusia tiga tahun.

Meski jarang bertemu, ia merasa Yeye sayang kepadanya. Apalagi sejak ia sekolah dan tinggal bersama kakek dan neneknya di Perumahan Bukit Mas, Batam. Asmaya senang menggambar. Ia sering ikut lomba menggambar. Suatu hari, Asmaya ikut lomba menggambar dan berhasil meraih juara satu.

‘’Aku juara dan naik ke panggung di vihara. Mataku silau kena lampu sorot. Saat dipanggil namaku, pembawa acara bertanya, ini cucunya Pak Muljadi? Saya mengangguk. Saya lihat, kakek tersenyum bangga,’’ kata Asmaya, mengenang momen tak terlupakan dengan kakeknya itu.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Sejak sang kakek sakit, Asmaya bersekolah di Singapura. Sejak itulah kakek dan cucunya ini sering bersama. Sering bersantai, duduk berdua dan bercerita. Pagi-pagi, Muljadi sering menyuruh Asmaya untuk membeli koran yang akan dibacanya setelah sarapan bersama.

Saat kakek dan cucu ini naik ferry ke Singapura, Asmaya berkata, ‘’Yeye, mau ajari saya menulis bahasa Mandarin pakai kuas? Yeye lalu mengeluarkan alat tulis dari koper dan mengajarkan cara memegang kuas,’’ kenang Asmaya.

Dua hari kemudian, Muljadi mengajak Asmaya ke daerah Chinatown di Singapura untuk membeli peralatan menulis Mandarin.

Saat masuk SMA, kepada sang kakek, Asmaya mengatakan ingin bersekolah di luar negeri. Tapi, kakeknya tidak setuju. Asmaya akhirnya kuliah diploma di business development di Singapura. Ternyata, ia tidak menyukainya. Diam-diam, pria ini mendaftar kuliah di Australia. Sang kakek hanya diam, tidak berkomentar apa-apa saat mengetahuinya.

‘’Saat mau terbang ke Australia tahun 2013, Yeye diam saja dan ikut mengantar ke bandara Changi. Semua keluarga menangis. Saya berjalan ke kursi roda Yeye, kami berdua sama-sama menangis. Pesan Yeye, agar saya berhati-hati dan pulang kalau libur,’’ kata Asmaya mengenang.

Selama di Australia, hampir setiap pekan, Asmaya menyempatkan diri untuk menghubungi kakeknya. Biasanya ia menggunakan aplikasi Face Time untuk mengobrol secara virtual. Banyak hal yang mereka bicarakan. ‘’Termasuk menceritakan kesedihan saya karena putus dengan pacar. Yeye orang pertama yang saya ceritakan soal ini,’’ kata Asmaya mengingat kembali.

Sejak pandemi Covid-19, ia tidak bisa bertemu sang kakek. Tapi, percakapan di Face Time masih rutin mereka lakukan. Saat Asmaya berencana menikah, ia mengabari kakeknya. ‘’Yeye hanya bilang, kan yien shen.  Artinya, Kalau Tuhan masih mempertemukan kita,’’ kata Asmaya.

Asmaya akhirnya menikah di Australia. Keluarga hadir secara virtual dan menyaksikan di di aplikasi Face Time. Ia masih mengingat senyum bahagia sang kakek saat melihat cucu pertamanya ini menikah. Uniknya, istri Asmaya juga berasal dari Tanjungpinang, sama dengan neneknya.

Setelah kebijakan lock down akibat Covid-19 dibuka di Singapura, Asmaya menyelenggarakan resepsi pernikahan di di Singapura pada 13 Juli 2022. Ia sempat bercerita dengan kakeknya. ‘’Saat di Singapura, saya diminta Yeye memotong rambutnya, tanggal 14 Agustus 2022,’’ kata Asmaya seraya memperlihatkan foto Muljadi sedang potong rambut di ponselnya.

Sebelum kepergian kakeknya untuk selama-lamanya, ia juga sempat menghubungi sang kakek secara virtual. Saat itu, kakeknya hanya mengangguk dan tersenyum.

‘’Yeye orangnya serius. Bicara hanya seperlunya. Beliau di luar sangat dihormati sehingga saya bangga. Yeye dan Nainai memanggil saya Darren. Ini hanya nama panggilan. Pesannya yang tidak akan saya lupakan, kalau masih muda jangan takut bekerja keras, kerja sampai sepuasnya, jangan takut capek, jangan takut susah.” tutur Asmaya.

Selanjutnya : Soehendro Gautama : Jiwa Sosial dan Kepeduliannya Tinggi I Testimoni – MENEROBOS WAKTU’ Sebuah Memoir: My Life Journey – MULJADI, TOKOH PROPERTY BATAM (Bagian 56)

Artikel/ Konten lainnya

Ini Dia, Lima Besar Investasi Asing ke Batam

Khairis Pimpin PBFI Kepri

Coding Camp di Orchard Park Diminati Anak dan Remaja

Jadi Penulis Pemula dan Content Creator

Central Group Gelar Pelatihan Literasi Digital Siswa SMA dan SMK

KAITAN: #biografimuljadi, #centralgroup, #centralgroupbatam, #mylifejourney, #socratestalk
admin 25/05/2024
Sebarkan Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel/ Konten Sebelumnya Hendry Chandra Muljadi : Sejak Kecil, Kami Diajarkan Kebersamaan I Muljadi di Mata Keluarga – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”
Artikel/ Konten Selanjutnya 168 KK Warga Kampung Tua Panau Terima Kompensasi dari PT Blue Steel Industries
Beri Penilaian

Beri Penilaian Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

Batam Motor Utama Pertumbuhan Ekonomi Kepri
BP Batam
Kepala BP Batam Lantik 23 Pejabat BP Batam
BP Batam
LAM Kepri Kota Batam Tabalkan Gelar Adat pada Kepala – Wakil Kepala BP Batam
BP Batam
99 KK Terdampak Proyek Rempang Tempati Hunian Baru di Tanjung Banon
BP Batam
BP Batam Terima Kunjungan Calon Investor dari Tiongkok
BP Batam
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

- Advertisement -
Ad imageAd image

Artikel/ Konten Lainnya

Ini Dia, Lima Besar Investasi Asing ke Batam

1 minggu lalu

Khairis Pimpin PBFI Kepri

3 minggu lalu

Coding Camp di Orchard Park Diminati Anak dan Remaja

3 bulan lalu

Jadi Penulis Pemula dan Content Creator

4 bulan lalu
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?