The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Membaca Epilog – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”
Bagikan
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Ikuti kami
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
Biografi

Epilog – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

MULJADI, TOKOH PROPERTY BATAM (Bagian 60 - Tamat)

admin
Diperbarui Terakhir: 2024/05/28 at 5:09 PM
admin 12 bulan lalu 414 Dilihat
Bagikan
Bagikan

APAPUN yang terjadi, terjadilah. Sebagai manusia, ada hal-hal yang tidak bisa kita hindari dan sudah terjadi. Yang lalu, biarlah berlalu, tidak perlu disesali. Selama 17 tahun menderita stroke, salah satu dari sedikit orang yang tergolong cancer survivor dan mengalami gagal ginjal, namun Muljadi menghadapi dengan ketabahan luar biasa. Saat istrinya juga terkena stroke dan koma hingga harus menjalani bedah otak, jadi pukulan berat baginya lagi.

‘’Saat itu, saya merasa tidak sanggup menghadapinya. Cukup saya yang menanggung penyakit ini, asal jangan istri saya,’’ tulis Muljadi, ungkapan bukti cinta dan kasih sayang seorang suami terhadap istrinya yang tidak terbantahkan.

Dengan tetap bersikap tenang, mengandalkan logika dan pikiran yang kuat, bersikap realistis, Muljadi akhirnya menghadapi penyakitnya dengan kesabaran yang tinggi.

‘’Daripada bersikap melankolis karena apa yang terjadi, lebih baik mencari solusi mengobati penyakit dan menerima penyakit sebagai teman yang mengunjungi kita,’’ tulis Muljadi.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Sebuah ungkapan hati yang penuh makna dari seorang Muljadi. Perjalanan hidup yang ditulisnya, bisa menjadi pelajaran kehidupan bagi anak-anak dan cucu-cucunya ; Kehidupan itu berproses dan penuh dinamika.

‘’Ada masa bahagia, menderita, dan pahit manisnya kehidupan. Mari kita jalani sisa hidup kita dengan tetap semangat,’’tulis Muljadi dalam catatan di hari-hari tuanya.

Anak sulungnya, Alim Muljadi, mengagumi perjuangan sang ayah untuk anak-anak dan keluarganya. Terutama soal pendidikan.

‘’Keputusannya memindahkan kami semua sekolah di Jakarta, itu luar biasa. Pesannya kepada saya, kalau malas bekerja, itu urusan kamu. Saya sudah sekolahkan kamu sampai tamat. Selain itu, beliau minta agar kami semua kakak beradik, hidup rukun dan damai,’’ kata Alim Muljadi dengan mata berkaca-kaca.

Sebelum kepergiannya, Muljadi juga masih sempat mengikuti prosesi pernikahan cucu pertamanya, Asmayadinata Muljadi Putera yang biasa dipanggilnya Daren. Dua hari sebelum Muljadi meninggal, Daren sempat menanyakan nama untuk anaknya. Namun, saat itu Muljadi sudah tidak dapat merespon dengan baik pertanyaan cucu pertamanya itu.

Muljadi adalah orang yang kuat melawan penyakitnya. Dari kanker usus, stroke dan gagal ginjal. Dalam kondisi seperti itu, ia masih sempat pulang dari Singapura, menghadiri pesta pernikahan anak temannya dan menghadiri acara PSTMI.

‘’Papi orang kuat, melawan semua penyakitnya,’’ tutur sang putri, Merry Muljadi.

Tidak mudah menyerah. Semangat untuk sembuh sangat terlihat saat ia harus berjuang melawan penyakit. Ia malah lebih mengkhawatirkan kondisi istri yang sangat dicintai dan disayanginya.  Meski menderita stroke, ia juga tidak berhenti memikirkan perkembangan perusahaannya.

‘’Karena saya stroke dan harus dirawat, maka masuklah masa-masa semi pensiun saya. Perusahaan diteruskan oleh anak perempuan saya yang paling besar,’’ demikian tulis Muljadi di catatannya.

Ia terus mengikuti perkembangan perusahaan. Dari laporan sang anak saat menjenguknya di Singapura. Muljadi beberapa kali memberi saran dan berbagi pengalaman. Muljadi menjadi panutan dan penentu arah dalam keluarganya.

‘’ Teman-teman dan semua keluarga kami, menilai Papi orang yang baik dan memperhatikan semua orang,’’ kata Merry Muljadi.

Saat-saat akhir sebelum wafat, Muljadi dan anak-anaknya masih sempat berlibur bersama ke Bali, dari tanggal 11 sampai 15 September 2022. Anak-anaknya senang. Sebab, Muljadi sudah kembali bersemangat, bahagia dan menunjukkan perubahan stamina serta nafsu makan yang bagus. Inilah liburan terakhir Muljadi bersama keluarganya.

Tapi takdir berkata lain. Setelah menjalani cuci darah, kondisi Muljadi menurun drastis. Ketujuh anak-anaknya, membahas kondisi orangtua mereka di chatting group. ‘’Saya syok dan menangis. Saya telepon anak saya dan suami. Saya nangis- nangis, saya mengajak mereka ke Singapura,’’ kata Princip Muljadi, berurai air mata, mengenang saat-saat terakhir Muljadi.

Muljadi meninggal dunia pada 30 September 2022 pukul 14.55 waktu Singapura dalam usia 77 tahun. Ia meninggalkan seorang istri, tujuh orang anak dan 17 orang cucu. Namun, jejak sejarah yang ditorehkan semasa hidup, semangat kerja keras dan pantang menyerah, serta kecintaannya yang tinggi terhadap isteri dan anak-anaknya menjadi peninggalan manis generasi penerusnya.

Kepedulian sosial dan pengabdiannya kepada masyarakat, juga menjadi warisan dan kenangan yang tidak akan lekang dimakan zaman. (Tamat)

Artikel/ Konten lainnya

Coding Camp di Orchard Park Diminati Anak dan Remaja

Jadi Penulis Pemula dan Content Creator

Central Group Gelar Pelatihan Literasi Digital Siswa SMA dan SMK

Waduk Duriangkang Riwayatmu Dulu…

Batamindo Industrial Park

KAITAN: #biografimuljadi, #centralgroup, #centralgroupbatam, #meneroboswaktu, #mylifejourney, #socratestalk
admin 28/05/2024
Sebarkan Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel/ Konten Sebelumnya Hamdan : Kembangkan Bisnis, Buat Muljadi Bangga I Testimoni – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”
Artikel/ Konten Selanjutnya KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam Disetujui Menko Perekonomian
Beri Penilaian

Beri Penilaian Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

Coding Camp di Orchard Park Diminati Anak dan Remaja
Pendidikan
Jadi Penulis Pemula dan Content Creator
Uncategorized
BPR Syariah Vitka Central Buka Cabang di Botania Batam Centre
Ekonomi
Central Group Gelar Pelatihan Literasi Digital Siswa SMA dan SMK
Pendidikan
Ratusan Mubaligh Batam Ikuti Pelatihan Dakwah Digital
Pendidikan
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

- Advertisement -
Ad imageAd image

Artikel/ Konten Lainnya

Coding Camp di Orchard Park Diminati Anak dan Remaja

2 bulan lalu

Jadi Penulis Pemula dan Content Creator

3 bulan lalu

Central Group Gelar Pelatihan Literasi Digital Siswa SMA dan SMK

3 bulan lalu

Waduk Duriangkang Riwayatmu Dulu…

9 bulan lalu
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?