BATAM- Puluhan guru dan tenaga pendidik SMA Negeri 16 Batam mengadakan In House Training peningkatan pemahaman literasi digital untuk guru, dari pagi sampai sore, Sabtu, 16 November 2024 di ruang perpustakaan SMA Negeri 16 Batam, di Jalan S Parman, Mangsang, Sei Beduk Batam.
‘’Kegiatan in house training ini, untuk meningkatkan pemahaman literasi digital dan meningkatkan kompetensi guru. Tujuannya, agar guru bisa mengajarkan literasi digital kepada anak didik kita. Peran guru tidak akan tergantikan, karena guru tidak hanya mengajar, tapi juga mendidik,’’ kata Kepala Sekolah SMAN 16 Batam, Manzeli Awal, SPd, MM.
Pengawas dan pembina Sekolah dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Nindyan Mumpuni SS, M.Ed yang membuka acara in house training literasi digital tersebut mengatakan, para guru harus memiliki kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. ‘’Jadilah guru yang selalu up to date, guru unggul,’’ kata Nindyan Mumpuni, yang pernah jadi kepala sekolah SMAN 2 Batam ini.
Pemateri kegiatan in house training untuk para guru ini, Socrates, S.Sos dari Batam Creator Academy, ahli pers Dewan Pers dan anggota Dewan Pendidikan Kota Batam memaparkan perkembangan internet dan teknologi digital. Batam Creator Academy sudah melatih 750 orang siswa melalui kegiatan Batam Digital Camp sejak tahun 2022 sampai 2024 ini.
Internet diawali riset US Defense Advanced Research Projects Agency, Teknologi informasi berkembang sangat cepat. Seperti Artificial Inteligence (AI), virtual reality dan 3D, Data Manage-ment dan Data Analytic, Cybersecurity dan Cloud Computing. ‘’Internet ibarat satu tarikan nafas dengan teknologi digital,’’ katanya.
Disrupsi yang terjadi, kata Socrates, banyak produk, bisnis dan industri yang menyusut secara drastis. Namun, di sisi lain ada produk dan bisnis baru yang tumbuh dan berkembang. Ia mencontohkan, sejak 2020 media cetak, tv kabel, toko buku, iklan cetak, SMS menyusut secara drastis. Namun, produk seperti game, layanan streaming seperti netflix, podcast, content creator, e-money voucher, berita di media sosial dan self publisher, tumbuh dan berkembang pesat.
Pandemi Covid-19 mempercepat perubahan struktural pembe-lajaran jarak jauh. Sekolah di seluruh dunia, harus beradaptasi dengan sistem digital. Sektor industri, mau tidak mau memper-cepat digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi. Muncul gaga-san kombinasi pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh. Siswa semakin cakap menggunakan perangkat digital dan mengakses pengetahuan dari berbagai sumber.
Muncul ilmu-ilmu baru di era digital seperti teknologi informasi, kecerdasan buatan (articial inteligence) otomasi dan robotic, keamanan siber (cyber security, big data, teknik biomedis, rekayasa gen, perawatan kesehatan, iklim, energi dan sumber daya alam, seni dan desain digital, dan sebagainya.
Menurut Socrates, Batam berpeluang besar menjadi kota industri digital. Sebab, sebanyak 87,95 % warga Batam mengakses internet. Batam juga memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park yang sedang membangun sebelas data centre dan menjadi jembatan digital Batam-Singapura. KEK Nongsa Digital Park membutuhkan 16.000 talenta digital.
Untuk memenuhi kebutuhan talenta digital, Nongsa Digital Park membuka Infinite Learning, lembaga pelatihan berbasis tekno-logi, riset dan inovasi. Lembaga ini, bekerja sama dengan Apple Academy, Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University dan IBM Cloud Academy. Ilmu baru di era digital yang dipelajari antara lain, Advance AI, Hybrid Cloud, Game Development, Mobile Developer, Photo & Video Editor, Social Media Specialist dan sebagainya. ‘’ Cita-cita anak-anak kini tidak hanya dokter, pilot, insinyur tapi juga jadi gamer, youtuber, influencer, tiktoker,’’ ujar Socrates.
Wartawan Profesional
Pada sesi kedua, Socrates memaparkan perbedaan antara wartawan profesional dengan wartawan abal-abal. Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik. Wartawan profesional selalu membawa tanda pengenal, wawancara dengan sopan, menjaga hak privasi, tidak meminta imbalan, beritanya faktual dan memiliki kartu kompentensi wartawan.
Sebaliknya, wartawan abal-abal tidak memiliki tata krama dan tidak paham kode etik. Medianya tidak berbadan hukum, alamat redaksi tidak jelas. Mengancam saat meliput, meminta imbalan dan memeras narasumber dan tidak tersertifikasi.
‘’Wartawan profesional paham profesi, apa itu berita, Undang-undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik, beritanya akurat, paham kemerdekaan pers dan dihargai karena karya jurnalistik,’’ kata Socrates yang juga ahli pers Dewan Pers ini.
Data dari Dewan Pers, tahun 2023 lebih 60 persen pengaduan dilakukan perusahan media tidak profesional dengan ciri-ciri: Perilaku wartawan yang memeras, bekerjasama dengan oknum aparat hukum dan mengintimidasi untuk keuntungan pribadi.
Ia juga menyarankan, agar sekolah memiliki website yang up to date dan menyajikan informasi secara real time. Selain menjadi sarana informasi dan publikasi, website bisa meningkatkan kredibilitas sekolah. ‘’Website sekolah bisa diisi profil sekolah, kepala sekolah dan guru, prestasi guru dan siswa, tulisan karya guru dan siswa serta data base para alumni,’’ katanya.
Guru-guru SMAN 16 Batam, sejak pagi sampai sore, tampak bersemangat dan antusias mengikuti in house training tersebut. Berbagai pertanyaan diajukan. Mulai dari memotivasi diri menulis, menjadi guru di era digital hingga cara menghadapi wartawan abal-abal. (*)