By Socrates – Singapura terkenal sebagai kota belanja. Secara konsisten setiap tahun diadakan pesta belanja tahunan, bertabur hadiah dan diskon. Mereka begitu pintar menata bagaimana turis dari berbagai belahan dunia, menghabiskan uangnya berbelanja di Singapura. Maka, tidak heran, orang menyebut Singapura sebagai kota surga belanja.
Hampir setiap saat, siang ataupun malam, kita bisa melihat pembelanja berburu penawaran terbaik. Sebut saja misalnya berbelanja di wilayah etnik seperti Chinatown dan Little India. Ini bakal menjadi pengalaman yang unik dan keriuhan penuh warna yang memukau.
Little India juga merupakan mal perbelanjaan satu-satunya di Singapura yang buka 24 jam, Mustafa Centre, sebuah emporium plus department store plus gua Aladin 24 jam. Didirikan sejak 1973, kita bisa menemukan segala rupa benda di sini, dengan harga pas yang terendah di Singapura.
Bulan Juni atau saat liburan sekolah, adalah saat-saat yang dinanti oleh mereka yang punya hobi belanja. Kata-kata obral, menjadi magnet dan memberi getaran kepada mereka yang suka belanja. Setiap bulan Juni, Singapura berubah menjadi pusaran aktivitas saat obral besar di seluruh pulau menawarkan potongan harga yang luar biasa sampai 70 persen.
Pemandangan orang berlalu lalang menenteng tas belanjaan dan keluar masuk mal memburu barang-barang fashion, jam tangan, perhiasan dan elektronik, termasuk merek-merek mewah. Acara seru seperti Great Singapore Shopping Challenge, selalu ditunggu-tunggu. Singapura, sejak 2004 dinobatkan sebagai tujuan wisata belanja paling potensial di wilayah Asia Pasifik oleh lembaga survei Euromonitor Internasional.
Survei tersebut menyebutkan, sedikitnya ada enam alasan hingga Singapura layak disebut “surga belanja”, yakni kualitas dan harga barang yang terjangkau, layanan purna-jual yang baik, jaminan keaslian barang, dan keamanan serta kenyamanan lingkungan belanja yang didukung dengan sistem transportasi yang baik.
Kendati menjadi surga belanja bagi wisatawan mancanegara, warga Singapura sendiri memang suka belanja. Buktinya, banyak sekali mal, toko serba ada dan toko di seluruh kawasan padat penduduk. Yang paling terkenal adalah pusat perbelanjaan Orchard Road.
Sejak dulu, Singapura menjadikan Indonesia sebagai target pasar yang potensial. Apalagi, warga Indonesia suka belanja barang bermerek alias branded. Jumlah penduduk Indonesia yang besar, merupakan pasar potensial bagi Singapura.
Ketegasan Singapura, juga patut ditiru. Mereka mengumumkan secara terbuka daftar toko-toko yang bermasalah yang pernah merugikan konsumennya. Toko yang menjadi keluhan konsumen, bakal malu sendiri dan sepi dari pembeli. Konsumen yang dirugikan, bisa melapor ke Singapore Tourist Board melalui telepon bebas pulsa meminta ganti rugi atau mengadu ke Small Claims Tribunals (SCT) secara langsung.
Kawasan jalan Orchard Road lokasi berbagai pusat perbelanjaan, kini sangat dikenal di seantero dunia, termasuk warga Indonesia. Acara Shop ‘n Idulge atau belanja dan bersantai, biasanya digelar bersamaan dengan Great Singapore Sale sebulan penuh. Saat itulah trotoar sepanjang jalan Orchrad berubah menjadi kawasan berbelanja.
Wisatawan dan penggemar belanja dijamu di toko-toko bergaya gazebo dengan pajangan produk fesyen, aksesoris, aneka peranti, elektronik dan kecantikan terbaru. Para model berlenggak-lenggok memamerkan aneka produk, atau penampilan model Singapura dalam acara The Face. Suasana makin hidup lantaran tersedia jajanan dan minuman lezat dengan harga murah. ***