PUTERI keempat Muljadi ini, sejak pindah dari Selatpanjang ke Jakarta di usia delapan tahun, memilih menetap di Jakarta, meski keluarganya belakangan pindah ke Singapura. Tamat SMA, ia ke Australia, menyusul kakaknya Princip Muljadi.
‘’Saya ke Singapura hanya saat liburan,’’ kata Mariana Muljadi.
Mariana mendengar kisah, saat ia kecil sempat mau diberikan kepada orang lain karena kesulitan ekonomi yang dihadapi keluarganya. Namun, sang ayah marah.
‘’Saya dapat cerita ini dari nenek dan Mami saya,’’ ujar Mariana tersenyum.
Sejak kecil, Mariana mengaku tidak terlalu dekat dengan ayahnya karena sang ayah yang sibuk bekerja. Saat ayahnya tinggal di Singapura bersama ibunya karena menjalani perawatan atas sakit mereka, Mariana awalnya memilih tinggal dengan kakaknya, Merry Muljadi di Batam untuk mengurus orang tuanya.
‘’Papi orangnya keras dan tegas,’’ kata Mariana tentang sang ayah.
Di kalangan yang mengenal Mariana dan keluarga, banyak yang mengira, Mariana dan adiknya, Mariani, adalah saudara kembar. Di akte kelahiran, keduanya memiliki tanggal dan tahun lahir yang sama. Tapi, keduanya sebenarnya tidak kembar dan berjarak kelahiran setahun satu dengan lainnya.
‘’Saat saya lahir, karena Papi sibuk bekerja, tidak sempat membuat akte kelahiran. Padahal, jarak usia saya dengan Mariani satu tahun. Jadi, saat Mariani lahir, langsung dibuatkan akte kelahiran untuk kami berdua,’’ katanya tertawa.
Mariana sempat mengenang momen libur keluarga pada bulan September 2022 lalu bersama orangtuanya sebagai momen liburan terakhir mereka Bersama sang ayah. Meski didera sakit, ayahnya tetap bersikeras mengajak anak-anak dan cucunya untuk berlibur ke pulau Bali.
“Itulah liburan terakhir saya bersama papi,’ ujarnya.
Selanjutnya : Mariani Muljadi : Pesan Papi, Jaga Kesehatan I Muljadi di Mata Keluarga– MENEROBOS WAKTU’ Sebuah Memoir: My Life Journey – MULJADI, TOKOH PROPERTY BATAM (Bagian 52)