Nama : Li Claudia Chandra
Tempat & Tanggal Lahir : Dabosingkep, 24 Mei 1972
Pendidikan : Universitas Taruma Negara
Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel
Hobi : Menyanyi
LI CLAUDIA CHANDRA lahir 24 Mei 1972 di Dabosingkep, Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Masa kecil dan remajanya dilaluinya di pulau berbentuk teko penghasil timah dan terletak paling ujung di Selatan Kepulauan Riau itu. Berasal dari keluarga Tionghoa, Li Claudia Chandra merupakan anak ke sembilan dari sebelas bersaudara. Kakeknya orang Hakka dari Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Li Claudia Chandra yang biasa disapa Alin ini, melalui masa kecilnya dari Sekolah Dasar (SD) hingga SMA di Dabosingkep. Li Claudia Chandra pindah ke Jakarta tahun 1991 menempuh pendidikan sarjana di Universitas Tarumanegara, Jurusan Ilmu Manajemen.
‘’Banyak yang penasaran, kenapa dari Tangerang Selatan, saya dikirim ke Batam. Yang benar adalah, saya balik kampung karena saya orang Kepri. Saya memutuskan kuliah ke Jakarta tahun 1991 karena pada saat itu di Batam belum ada perguruan tinggi,’’ kata Li Claudia Chandra.
Sambil kuliah, Alin berdagang pakaian anak-anak. Pakaian dibelinya dari Jepang, lalu ia memasarkan dagangan dari pintu ke pintu, mendatangi rumah, kantor, dan berbagai instansi di Jakarta. Tamat kuliah, Alin mulai menggeluti bisnis kuliner bersama rekan dan koleganya.
Alin membuka usaha kuliner seperti Sarpino’s Piza tahun 2005, lalu Kedai Kopi Papa Ong tahun 2011 serta Tasconi’s Pizza tahun 2012. ‘’Menggeluti bisnis kuliner harus tekun, gigih, kreatif dan inovatif,’’ katanya, yang menjalankan bisnis kuliner selama enam tahun.
Kegigihan dan keuletannya menuai sukses. Di kalangan teman-temannya, Alin dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi, suka membantu orang melalui berbagai kegiatan di bidang sosial pendidikan, dan ekonomi.
Terjun ke Politik
Dalam berbagai kegiatan sosial itu, teman-temannya mendorong Alin terjun ke dunia politik, agar bisa menolong semakin banyak orang. ‘’Saya lalu mencari informasi ke partai mana saya akan bergabung. Saya pilih partai Gerindra karena sosok Pak Prabowo dan partai yang nasionalis,’’cerita Alin di podcast Socrates Talk, 17 Juni 2024.
Li Claudia Chandra memutuskan terjun ke dunia politik pada tahun 2012. Alasannya, sederhana. Ia bahagia bila dapat membantu orang. Hal itu membuatnya yakin, dengan masuk dunia politik, ia bakal dapat berbuat lebih banyak untuk masyarakat. Tanpa pikir panjang, Alin mendaftar ke Gerindra. Ia tak kesulitan beradaptas di partai dan langsung membaur.
Tidak banyak yang tahu, keluarga Li Claudia Chandra yang berasal dari Dabosingkep, sudah lebih dulu menjadi politisi di Batam dan Kepulauan Riau. Saptono Mustaqim, adalah abang ipar Li Claudia Chandra. Saptono Mustaqim sejak usia 20 tahun, sudah aktif di komisariat cabang Partai Golkar di Dabosingkep.
Tahun 1985 Saptono Mustaqim pindah ke Batam. Aktivitasnya di kegiatan sosial kemasyarakatan mengantarkan Saptono menjadi anggota DPRD Batam tahun 2000. Setelah itu, Saptono juga menjadi anggota DPRD Kepri dan pernah menjadi Wakil Bupati Kabupaten Lingga periode 2005 – 2010.
Begitu juga Asmin Patros, adik kandung Saptono Mustaqim yang sejak 1991 sudah terjun ke politik. Sejak 1997 Asmin sudah mulai aktif di berbagai kegiatan partai politik. Ia terpilih menjadi anggota DPRD Batam dari Partai Golkar dan Saptono Mustaqim terpilih dari Partai Bhineka Indonesia tahun 2000.
Asmin Patros menjadi anggota DPRD Batam periode pertama sampai tiga periode dan dua periode di DPRD Kepri. Ia aktif di berbagai organisasi seperti Palang Merah Indonesia, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kepri, Perbasi, KONI dan PSMTI.
Begitu juga dengan Hendra Asman, keponakan Li Claudia Chandra yang mulai terjun ke politik sejak 2012. Hendra Asman terpilih sebagai anggota DPRD Kota Batam periode 2014 -2019 lalu terpilih kembali untuk periode 2019-2024. Kader Partai Golkar ini untuk ketiga kalinya terpilih sebagai anggota DPRD Batam periode 2024 – 2029.
Ketua DPC Gerindra Tangsel
Pada Pemilu 2014, ia diberi mandat oleh partai berlambang kepala burung garuda itu, menjadi calon legislatif DPR RI mewakili daerah pemilihan Tangerang Raya. Tahun 2015, ia kembali dipercaya Partai Gerindra, maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, berpasangan dengan Ikhsan Modjo. Tapi, peruntungan belum berpihak padanya. Dua kontestasi politik itu, Alin belum menemukan pola dan cara meraih suara.
Karir politik Li Claudia Chandra semakin cemerlang. Tahun 2017 Li Claudia Chandra terpilih sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Tangerang Selatan. Pada Pemilu 2019, Alin ditempatkan sebagai Caleg Tangerang Selatan Dapil Ciputat. Ia rajin turun ke lapangan.
Ia satu-satunya perempuan yang lolos di Dapil Ciputat, dan peringkat tujuh dari delapan kursi anggota DPRD Kota Tangerang Selatan, periode 2019-2024. Sejak 27 September 2019 Li Claudia Chandra menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan.
Alin melihat, persoalan utama di masyarakat adalah minimnya lapangan pekerjaan, kurangnya pelayanan publik. Ia menyampaikan pesan, perempuan agar tidak hanya mengurusi masalah dapur. Perempuan harus bisa mandiri dan tidak apatis terhadap politik.
Pada pemilu 2024 yang baru lalu, Li Claudia Chandra kembali ditugaskan partai Gerindra maju dari daerah pemilihan Kalimantan Barat 2 yang meliputi Kabupaten Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu, Sekadau dan Melawi. Alin memprioritaskan pendidikan dan kesehatan menjadi program utama dan menyumbangkan lima unit mobil ambulan.
Ia mengaku senang, setiap menghadapi pesta demokrasi seperti pemilihan umum legislatif hingga pemilihan kepala daerah atau Pilkada, rasanya seru karena harus memikirkan strategi pemenangan. Ditanya soal perempuan yang terjun ke politik, menurut Li Claudia Chandra, mindset masyarakat masih beranggapan bahwa perempuan memiliki banyak keterbatasan masuk, ke dunia politik. ‘’Sering ada anggapan bahwa perempuan hanya mengurus dapur dan anak. Padahal, perempuan itu luar biasa dan multitasking. Bisa urus rumah tangga dan bisa cari uang,’’ katanya.
Calon Wali Kota Batam
Setelah menjadi wakil rakyat, sebagai kader partai Gerindra yang berasal dari Kepulauan Riau, DPP Partai Gerindra menugaskan Li Claudia Chandra untuk maju sebagai calon wali kota Batam periode 2024 -2029. Baliho dan posternya, segera menarik perhatian warga Batam.
Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Kepulauan Riau Iman Sutiawan memimpin deklarasi dan menggeber mesin politiknya, mendukung Li Claudia Chandra sebagai Calon Walikota Batam 2024. ‘’Kami pengurus DPD Kepri, DPC Kota Batam, PAC se Kota Batam dan relawan se Kota Batam, siap memenangkan Li Claudia Chandra sebagai wali kota Batam tahun 2024 mendatang. Merdeka!,’’ kata Iman Sutiawan dalam deklarasi pada awal Juni 2024.
‘’Dengan menjadi wakil rakyat, saya bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat, mendengar keluh kesah mereka, ini memotivasi saya berusaha membantu masyarakat. Namun, peran anggota DPRD terbatas pada legislasi, anggaran dan pengawasan. Ini yang mendorong saya hari ini ke Batam, ingin menjadi eksekutif agar bisa berbuat lebih banyak untuk masyarakat,’’ papar Li Claudia Chandra di podcast Socrates Talk.
Menurut Li Claudia, meskipun pembangunan infrastruktur di Batam terutama jalan raya sudah bagus, tapi belum menyentuh sampai ke pelosok kelurahan dan pemukiman warga. Jika ia terpilih jadi wali kota Batam, Li Claudia Chandra ingin meningkatan sumber daya manusia di Batam, peningkatan sarana dan pra sarana pendidikan serta pelayanan kesehatan.
Ia juga menyoroti pembangunan dan pelebaran jalan, tidak diimbangi dengan pembangunan drainase, sehingga saat hujan deras sebentar saja, jalan-jalan tergenang dan banjir. Ia heran melhat kondisi drainase yang kecil dan tidak memadai sehingga air tergenang di jalan raya.
Bagaimana pendapatnya soal Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 2019 tentang rangkap jabatan wali kota Batam ex officio Kepala BP Batam? ‘’Yang menentukan apakah wali kota Batam selanjutnya adalah ex officio Kepala BP Batam adalah presiden. Seharusnya, tidak ada lagi tumpang tindih kewenangan. Tapi nyatanya masih ada tumpang tindih kewenangan. Warga Batam harus membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tapi juga harus bayar UWTO. Kalau rumahnya kecil, tentu akan memberatkan warga,’’ paparnya.
Menurut Li Claudia, Batam memerlukan pemimpin yang jujur dan visioner. Dulu, Batam dibangun diharapkan bisa sejajar dengan Singapura. Tapi, sudah 50 tahun belum bisa sejajar dengan negara jiran itu. Ia mengaku sering turun ke masyarakat dan mendengarkan keluh kesah warga.
Lalu, dengan siapa Li Claudia Chandra akan berpasangan dalam Pilkada Batam yang akan dilaksanakan tanggal 27 November 2024 mendatang? ‘’Saya tunduk dan patuh pada perintah partai karena partai kami partai komando. Siapapun yang diperintahkan menjadi pasangan saya, saya akan ikuti,’’ kata Li Claudia Chandra.
Batam sebagai etalase Indonesia, kata Li Claudia Chandra harus menjadi kota modern, bersih dan sampah yang harus dikelola dengan baik. Untuk anak-anak muda dan kaum milenial, perlu disediakan wadahnya oleh pemerintah kota. Kepada warga Batam, pilihlah pemimpin yang jujur dan visioner. Jangan salah pilih. Kalau salah pilih, bisa lima tahun menderita. (socrates)