- Nama Lengkap : Abidin Fan
- Nama Populer : Abidin Hasibuan
- Tempat & Tanggal Lahir : Moro, 30 Oktober 1962
- Pekerjaan : Owner PT Sat Nusa Persada
- Penghargaan : Pengusaha Paling Menginspirasi pada Investment Award 2021
- Hobi : Sepakbola, Menyanyi
Deskripsi Tokoh
Nama Abidin tidak bisa dipisahkan dari Sat Nusapersada, perusahaan yang didirikan 1 Juni 1990 ini. Kini, 30 tahun kemudian, Sat Nusa Persada menjadi perusahaan kelas dunia.
Abidin lahir di Moro, Kabupaten Karimun 30 Oktober 1962. Nama lengkapnya Abidin Fan. Tapi, Abidin lebih dikenal dengan nama Abidin Hasibuan. ‘’Pak Hasibuan bapak angkat dan penasehat saya,’’ katanya.
Sejak kecil, ia bermimpi menjadi orang kaya dan punya pabrik empat lantai. Saat masih muda, setelah menikah tahun 1980-an Abidin lalu pindah ke Batam. Ia bekerja serabutan. Mulai dari berjualan telur, hingga menjadi calo paspor.
Tidak banyak yang tahu, Abidin pernah tidak makan seharian karena tidak punya uang. Rasa lapar diatasinya dengan minum air putih. Namun, kegigihan dan usaha yang tidak kenal lelah, kerja keras, dan kemauan belajar yang kuat, menempa Abidin muda menapak kesuksesan.
Awal Karir
Tahun 1987 sampai 1989, Abidin bekerja sebagai General Manager di PT Hi Tech Agratekron Sempurna. Lalu, ia pindah bekerja sebagai manajer produksi di PT Singamip tahun 1989 sampai 1990. Di kedua perusahaan ini, Abidin menempa dirinya dan belajar, dan membangun mimpinya menjadi kenyataan. Punya pabrik sendiri.
Pada tanggal 1 Juni 1990 Abidin mendirikan perusahaannya sendiri dan diberi nama PT Sat Nusapersada yang biasa disingkat Satnusa. Abidin memulai sebuah revolusi manufaktur dengan membangun pabrik untuk melakukan perakitan papan sirkuit cetak (PCB) di kawasan Pelita, Batam.
Tidak mudah mewujudkan mimpi Abidin punya pabrik dan perusahaan sendiri. Satnusa diawali dengan 22 orang karyawan, termasuk Abidin sendiri. Setahun berdiri, tepatnya tahun 1991, kesulitan menerpa perusahaan baru ini. Abidin sampai meminjam uang kepada pengusaha lain membiayai operasional perusahaannya.
Masa-masa sulit itu, dilalui Abidin dengan tekad yang sangat kuat, kegigihan, kerja keras, komitmen yang tinggi, dan menjaga kepercayaan orang lain dengan teguh. Inilah beberapa kiat sukses Abidin. Yakni, rasa percaya diri, memiliki komitmen dan bisa dipercaya, karena kepercayaan adalah aset yang lebih berharga daripada uang, bekerja keras dan yang terakhir, ia yakin karena nasib baik dan keberuntungannya.
Pelan tapi pasti, Satnusa mulai dikenal sebagai perusahaan pemasok Printed Circuit Board (PCB) yang digunakan untuk menghubungkan komponen elektronika dengan lapisan jalur konduktornya. Setahun kemudian, dari tahun 1991 sampai 1994, Sat Nusapersada memasok tidak hanya perakitan PCB, tetapi mulai merakit produk setengah jadi dan produk lengkap.
Padahal, tahun 90-an, kondisi Batam masih semrawut. Pertumbuhan penduduk tinggi akibat arus urbanisasi. Angka penggangguran terus meningkat. Muaranya, tingkat kriminalitas juga tinggi. Begitu juga, infrastruktur kota minim. Mulai dari jalan berlobang, traffic light mati dan jalan-jalan gelap. Angkutan liar merajalela.
‘’Batam tidak punya pelabuhan internasional. Jadi, bukan bandar udara yang lebih diutamakan, tapi pelabuhan. Pelabuhan internasional akan memancing investasi karena bagi perusahaan elektronik, yang penting adalah bahan baku,’’ kata Abidin, dalam wawancara tahun 2001 silam.
Abidin juga tidak setuju Batam dijuluki industri tukang jahit. Itu sebabnya, Satnusa Persada berupaya menguasai teknologi tinggi. Sehingga, ini akan melatih warga Indonesia mencapai hight tehcnology position. Abidin tidak hanya vocal mengkritik kebijakan yang merugikan dunia usaha. Ia juga menawarkan solusi mengatasi masalah.
Tahun 1995 hingga 1996, Sat Nusa Persada memulai produksi Pick-up Optik pertama, mendirikan layanan Surface Mounting Technology (SMT) awalnya beberapa jalur SMT meningkat menjadi 31 jalur, dengan mesin canggih serta pengaturan jalur mesin sisipan otomatis (AIM) yang mampu menangani penyisipan IC mikro, jumper wire, axial, dan radial.
Tonggak sejarah (milestone) Sat Nusa Persada
- 1990 : Pendirian Perusahaan dengan nama PT Sat Nusapersada.
- 1995 : Produksi Pengambilan Optik pertama.
- 1996 : Surface Mount Technology (SMT), Auto Insert Machine (AIM).
- 2007 : Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Mengakuisisi PT SM Engineering. Mengakuisisi aset dan bisnis PT Sat Nusapersada Bothers.
- 2008 : Penyelesaian Pabrik ke-10. Mengakuisisi SNI China Putian.
- 2010 : Divestasi SNI China Putian.
- 2011 : Penyelesaian Pabrik ke-11.
- 2013 : Pembayaran Dividen. Eksekusi buy back saham (20%). Pendirian PT SNI Internasional.
- 2014 : Memulai proyek ponsel cerdas. Peluncuran smartphone 4G LTE pertama buatan Indonesia.
- 2015 : Perakitan Baterai Koin
- 2017 : CKD SMT Line untuk Smartphone
- 2019 : Perakitan produk Smarthome
Kinerja Sat Nusapersada
Sejak awal berdiri, Sat Nusapersada sudah dilirik puluhan klien elektronik kelas dunia. Seperti merek Sony, Kenwood, Panasonic, Epson, Sanyo, TEAC, Thomson, Japan Servo, Allied Telysin, dan IBM. Namun, Sat Nusapersada terus melakukan inovasi.
Kinerja manajemen yang terus meningkat, sehingga Sat Nusa Persada memperoleh banyak penghargaan sejak tahun 2000. Antara lain, ISO 14001, ISO 9001, ISO TS 16949, ISO TL 9000, ISO ESD S20.20. Top Ekspor dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta manajemen lingkungan dan Sony GP Setificate.
Tanggal 8 November 2007, PT Sat Nusapersada melantai di Bursa Efek Indonesia. Sejak itulah, PT Satnusa Persada menjadi perusahaan terbuka dengan kode IDX : PTSN. Nama Abidin segera menembus blantika bisnis nasional. Abidin dinobatkan majalah ekonomi terkemuka SWA sebagai salah satu pengusaha sukses dan bintang bisnis di pintu gerbang Indonesia wilayah Barat. Satnusa adalah perusahaan kedua dari Batam yang melantai di bursa efek Indonesia.
Tanggal 4 Juli 2014, PT Sat Nusapersada mencatat sejarah. Yakni, memulai proyek ponsel cerdas dan meluncurkan smartphone 4G LTE pertama buatan Indonesia. Tahun 2018, saham PTSN melesat hampir 1.000 persen sejak menjalin kerjasama dengan Pegatron Corporation, yang merupakan perusahaan manufaktur elektronik terbesar kedua di dunia, setelah Foxconn dan merakit produk-produk Apple.
Maret 2020, Pegatron membeli saham PTSN sebanyak 531,43 juta lembar saham. Sehingga, komposisi saham di PT Sat Nusapersada Tbk kini adalah Abidin (66,47 persen), Inditeck Technology Hong Kong Limited (10 persen), Asus Investment co.ltd (10 persen), Bidin Yusuf (3,53 persen), dan masyarakat (10 persen).
Sebagai salah satu perusahaan manufaktur elektronik terkemuka di Asia Tenggara, visi PT Sat Nusapersada adalah bersama-sama, kita membuat masa depan yang lebih baik. Sedangkan misinya adalah menjadi perusahaan manufaktur terkemuka di dunia yang menyediakan produk, layanan dan solusi yang terpadu dengan kualitas dunia dalam semua aspek operasi dan manajemen, berkontribusi secara nasional.
Meski Satnusa makin maju, Abidin tetap seorang yang rendah hati. Beberapa tahun lalu, ada dua penerbit dari Batam dan Jakarta yang berminat menulis autobiografinya. Tapi, Abidin menolak. Saat saya menulis Lebih Dekat dengan Abidin Hasibuan yang Anda baca ini, Abidin menolak secara halus. ‘’Tulisan tentang Pak Abidin selama ini, tidak lengkap,’’ kata saya meyakinkannya.
Hobi dan Waktu Luang
Ia sangat disiplin dengan waktu. Hobinya, olahraga terutama sepak bola, memelihara ikan hias dan tanaman bonsai. Abidin juga punya jiwa seni. Saat acara ulangtahun Satnusa, Abidin mengundang artis atau penyanyi top seperti Alda ke Batam, untuk hiburan bagi ribuan karyawannya. Uniknya, karyawannya bukan minta foto dengan sang artis, tetapi dengan bosnya, Abidin.
Tidak banyak yang tahu, Abidin pintar menyanyi. Malah, Abidin pernah main film memerankan dirinya sendiri. Film berjudul True Heart itu, bercerita tentang bahaya penggunaan narkoba. Abidin memerankan seorang pengusaha yang sudah go public, berteman dengan Handoko yang diperankan Ray Sahetapi.
Film ini bertabur bintang seperti Gusti Randa dan Pierre Gruno. Film True Hart diputar serentak di bioskop 21 dan XXI pada 7 Februari 2013. ‘’Ini pengalaman unik buat saya. Ceritanya bagus. Apalagi, produsernya teman baik saya,’’ kata Abidin kepada wartawan.
Soal menyanyi, Abidin boleh tahan. Tak percaya? Tonton saja aksinya di Youtube saat ulang tahun Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ke 13 tanggal 10 Juni 2017 yang sudah ditonton 2.134 orang. Begitu juga lagu mandarin Da Zhang Fu diyanyikan Abidin Fan dengan suara baritonnya dan sudah dilihat 1.412 penonton yang diunggah 13 Maret 2019.
Abidin juga dikenal supel dan memiliki pergaulan yang luas. Baik sesama pengusaha Batam dan nasional, pejabat tinggi negara hingga ke Wakil Presiden RI. Ia juga aktif berorganisasi.
Abidin dipercaya menjadi Ketua APINDO Batam dari tahun 2003-2009, Ketua Dewan Pengurus Propinsi (DPP) APINDO Kepulauan Riau dari tahun 2004-2009, dan Dewan Penasihat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) sejak tahun 1998. Dewan Kehormatan APINDO Kepri sejak tahun 2009 sampai sekarang.
Ia juga peduli dengan lingkungan sosial dan masyarakatnya. Abidin turun tangan memberikan bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam. Abidin menjadi inisiator penggalangan dana, untuk mengatasi wabah pandemi Covid-19 di Batam dan menghimpun dana bantuan mencapai Rp 18 miliar lebih.
Pencapaian Abidin Hasibuan hari ini, jauh melampau mimpi-mimpinya saat masih kelas 3 Sekolah Dasar, punya pabrik empat lantai. Hari ini, Satnusa memiliki sebelas (11) pabrik dan dua (2) anak perusahaan di Pulau Batam.
Sukses memang tidak datang dalam semalam. Liku-liku kehidupan perjuangan panjang Abidin Hasibuan, akan menjadi inspirasi bagi generasi milenial di Batam dan berhasil menempatkan Sat Nusapersada, sebagai perusahaan kelas dunia.
‘’Dulu perizinan dan birokrasi di BP Batam berbelit-belit. Kini, sudah tidak ada lagi dan lebih profesional. Infrastruktur di Batam sekarang jauh lebih baik. Ini bukti nyata kerja keras seorang Muhammad Rudi,’’ kata Abidin, saat didaulat memberi sambutan, pada acara Investment Award 2021, Kamis, 28 Oktober 2021. ***