By Olivia Ester – Antusias dan bersemangat. Ini respon 255 peserta workshop Batam Digital Camp dari 57 Sekolah Penggerak di Batam pada hari kedua kegiatan “Workshop Batam Digital Camp” di areal kampus Institut Teknologi Batam, Rabu, 9 November 2022.
Hari kedua pelaksanaan workshop lebih banyak digelar secara outdoor (luar ruangan, pen) dengan fokus pada praktik teori materi yang diperoleh sehari sebelumnya.
255 peserta yang terdiri dari para Kepala Sekolah, guru dan siswa-siswa dari sekolah penggerak di Batam antusias mengikuti kegiatan praktik penulisan, story telling, movie maker dan conten creator yang dibimbing oleh para instruktur dari yayasan Socrates Talk Indonesia.
Tidak ada sekat pembatas antara kepala sekolah, guru dan siswa. Semuanya saling bekerjasama dan mendukung dalam mempraktekkan teori.
Dengan memanfaatkan areal yang luas dan hijau di sekitar komplek kampus Batam Tourism Polytecnic (BTP) dan Institut Teknologi Batam (ITEBA), para peserta berusaha mendeskripsikan objek-objek secara tulisan, melalui penyampaian verbal berbentuk audio visual, foto story dan dokumenter audio visual.
Penyampaian Materi Teknologi Digital
Pada hari kedua pelaksanaan workshop, Rabu (9/11/2022) kemarin, Wakil Rektor Institut Teknologi Batam Dr Eng Ansharullah Lawi juga ikut berkontribusi memberikan materi tentang teknologi digital masa kini.
Ia memaparkan peluang industri dalam teknologi digital.
Antara lain ekonomi digital, dampak transformasi digital , tren otomatisasi, sumber daya manusia dan masa depan pendidikan di era digital.
” kompetensi pendidikan akan fokus pada literasi digital, data, numerik dan kesehatan, ” kata dosen jebolan Kyushu University, Jepang tersebut.
Di era revolusi industri ke-4 seperti sekarang ini, terjadi fusi berbagai kemajuan teknologi. Inovasi bergerak cepat dan semua serba terkoneksi.
“Ini eranya internet of things (IoT), bahkan intenet of everything yang ditandai dengan adanya kecerdasan buatan (artificial intelligence), self-driving car, big data, 3D printing, augmented reality, autonomous robot dan teknologi pintar lainnya”, paparnya.
Apa yang ada di smartphone kita dengan berbagai aplikasinya saat ini, mungkin secanggih mainframe sebuah negara 10 tahun lalu.
“Kita pernah ada pada situasi Pandemi yang mengharuskan pembelajaran dilakukan full daring. Sekarang mungkin sudah kembali menjalani tatap muka. Tapi ada sisi positif yang diperoleh, kita jadi lebih fasih dalam penggunaan teknologi”, katanya.
Walaupun saat ini sudah mengarah kembali pada kegiatan belajar mengajar sistem tatap muka, ia menyebut metode blanded learning atau metode pembelajaran gabungan antara daring dan luring akan lebih efektif jika diterapkan di sekolah-sekolah. Apalagi pada penerapan kurikulum merdeka belajar seperti yang dijalani oleh sekolah-sekolah penggerak di Batam.
Ide dan Terobosan Baru
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan, Spd yang hadir pada hari kedua kegiatan workshop ini mengaku senang dan bangga melihat antusias para peserta
Selain mendapat banyak hal baru menurut Hendri, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi guru dan siswa sehingga sangat terasa, siswa seperti anak sendiri.
“Sebanyak 57 sekolah penggerak ini adalah sekolah terpilih dari 600 sekolah di Batam yang melalui berbagai seleksi. Tujuannya, menciptakan pelajar berprofil Pancasila dan membangun Indonesia dan Batam di masa depan,” kata Hendri Arulan.
Ciri-ciri siswa profil Pancasila, kata Hendri Arulan, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
“Belajar menulis, storytelling, movie maker, fotografi dan content creator adalah agar siswa lebih kreatif. Anak-anak yang sudah ikut kegiatan ini, agar menularkan ke siswa lain,” papar Hendri Arulan.
Workshop Batam Digital Camp ini, kata Hendri Arulan, adalah kegiatan pertama di Kepulauan Riau dan mendapat apresiasi dari Ketua Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kepulauan Riau, Warsita S.S Mpd.
“Ini sesuatu yang baru dan luar biasa”, katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam ini mengapresiasi kepada tim pelaksana dan Yayasan Socrates Talk Indonesia yang telah ikut berkontribusi terhadap dunia pendidikan di Batam.
(*)