The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Membaca Kejamnya Vonis Netizen
Bagikan
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Ikuti kami
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
Humaniora

Kejamnya Vonis Netizen

admin
Diperbarui Terakhir: 2023/02/28 at 7:43 PM
admin 2 tahun lalu 575 Dilihat
Bagikan
Gambar ilustrasi
Bagikan

By Sultan Yohana – Vonis itu telah dijatuhkan, bahkan ketika si pelaku dan antek-anteknya, belum kelar diperiksa polisi. Vonis pada si pelaku yang sudah mendapat cap biadab luas biasa! Vonis pada bapaknya yang sudah diyakini menilep uang! Vonis pada si perempuan yang telah dianggap sama sadisnya sama si pacar, karena dituduh berselfie bersama si korban yang mantan pacarnya juga.

Jangan-jangan semua tuduhan itu salah! Bisa jadi kekayaan si bapak didapat dari warisan keluarga. Jangan-jangan betul kata si pengacara perempuan, kliennya justru ingin menolong mantan pacarnya. Jangan…jangan…

Sialnya! Di dunia netizen, tidak berlaku kata “jangan…jangan…” Tidak berlaku lagi pembelaan! Para netizen seolah tidak sedetikpun mau memberi ruang bagi mereka-mereka yang tertuduh untuk membela diri! Segala pembelaan dimentahkan! Bahkan yang dari hasil pemeriksaan polisi, jika hasil itu tidak sesuai keinginan netizen, dianggap kebohongan!

Saya, Anda, kita semua netizen, seolah-olah telah menjadi tuhan yang maha benar!

- Advertisement -
Ad imageAd image

Tiba-tiba saja saya membayangkan si perempuan, Agnes. Yang masih 15 tahun. Usia anak sulung saya. Bocah milenial yang mungkin tidak bisa lepas dari telepon pintarnya. Telepon pintar yang tiba-tiba saja berubah menjadi “hakim” yang telah mendakwanya dengan aneka macam tuduhan. Setiap kali ia membuka telepon pintarnya, seribu-satu macam makian menerpanya.

Apa yang bisa dilakukan seorang bocah 15 tahun untuk menghadapi itu? Menghadapi semua orang yang tiba-tiba membencinya! Memusuhinya! Menuduhnya! Ia mungkin bisa tegar menghadapi semua itu. Tapi juga bisa ambles. Tak tahan. Ia mungkin bisa meraih minuman beralkohol koleksi bapaknya, menenggaknya sampai habis. Atau mungkin menelan berpuluh-puluh pil tidur agar tak lagi bisa diganggu “tuduhan” dari telepon pintarnya! Atau, yang lebih fatal lagi, ia mungkin bisa gantung diri.

Di titik itu, bisa saja ia merasa hidupnya telah “habis”. Lalu berlaku ugal-ugalan. Menjadi anak nakal. Terjerumus narkoba, pelacuran, dan apa pun kemungkinan terburuk yang bisa terjadi dari seorang remaja yang putus asa.

Dan semua kemungkinan terburuk itu, terjadi karena tuduhan-tuduhan kita!!!

Mereka mungkin bersalah! Tapi, yang pasti, kita bukan tuhan yang mengetahui segalanya! Mari memohon ampunan pada sebenar-benarnya Tuhan kita, sembari bersabar, biar aparat menyelesaikan pemeriksaannya.

(*)

Penulis : Sulton Yohana, Citizen Indonesia berdomisili di Singapura. Menulis di berbagai platform, mengelola blog www.sultanyohana.id

Artikel/ Konten lainnya

Setiap 40 Detik 1 Orang di Dunia Bunuh Diri, Ini Penyebabnya

Wartawan Tangguh itu Telah Pergi…

Kisah Kampung Pereh dan Kampung Sebong

Kepala Desa yang Membangun Rumah Limas Melayu

Camp Vietnam, Tragedi Manusia Perahu

KAITAN: Humaniora, Vonis netizen
admin 28/02/2023
Sebarkan Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel/ Konten Sebelumnya “Tenaga Kerja Batam Itu Unik” – Rudi Sakyakirti (Part.1) | ST. On Location #28
Artikel/ Konten Selanjutnya Investigasi Sepatu Butut
Beri Penilaian

Beri Penilaian Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

Sudah 106 KK Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
BP Batam
BP Batam Tertibkan Bangunan Liar di Dam Tembesi
BP Batam
BP Batam Tingkatkan Kesadaran Keamanan Informasi di Era Digital
BP Batam
BP Batam dan Kemerinves Teken Nota Kesepahaman
BP Batam
Proyek IPAL Batam Capai 98 Persen
BP Batam
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

- Advertisement -
Ad imageAd image

Artikel/ Konten Lainnya

Setiap 40 Detik 1 Orang di Dunia Bunuh Diri, Ini Penyebabnya

11 bulan lalu

Wartawan Tangguh itu Telah Pergi…

1 tahun lalu
3

Kisah Kampung Pereh dan Kampung Sebong

1 tahun lalu

Kepala Desa yang Membangun Rumah Limas Melayu

1 tahun lalu
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?