By Eri Syahrial – Program digitalisasi pendidikan bisa dilakukan di sekolah mana saja tanpa harus menunggu lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia di sekolah. Seperti program digitalisasi sekolah yang dilakukan di SMPN 65 Batam.
Meski sekolah ini baru berjalan 1 tahun lebih dan baru memiliki peserta didik kelas 7 dan kelas 8, SMPN 65 Batam yang terletak di kawasan Putra Jaya Tanjung Uncang ini sudah mulai menerapkan beberapa program digitalisasi sekolah. Sekolah ini memiliki website dengan nama www.smp65batam.sch.id yang rutin diisi dan dikembangkan kepala sekolahnya.

Sekolah ini juga sudah menerapkan ujian secara digital untuk setiap ujian seperti ujian semester dan kenaikan kelas. Buku pelajaran juga bisa di-download dari website sekolah. Belum lengkapnya ketersediaan buku penunjang dan buku paket milik sekolah untuk diberikan kepada siswa, disiasati dengan buku digital.
Digitalisasi pendidikan di SMPN 65 ini tidak lepas dari peran Plt Kepsek SMPN 65 Neli Evawati, S Pd yang baru diangkat menjadi Kepsek sejak April 2023 lalu. Berbekal pengalaman sebelumnya, ibu tiga anak ini bertekad menjadikan sekolahnya serba digital sesuai dengan tuntunan dunia pendidikan saat ini.
Sebelum dipercaya memimpin SMPN 65 Batam, Neli Evawati pernah menjadi Wakepsek di SMPN 11 Batam. Di sekolah lama, ia pernah mengembangkan tabloid sekolah, mengajari siswa-siswa agar pandai menulis, termasuk menulis berita.
Selain jadi guru Bahasa Indonesia, Neli juga punya pengalaman dalam bidang jurnalistik saat mahasiswa, yaitu aktif mengelola tabloid Ganto di Universitas Negeri Padang.
Ke depan ada beberapa program digital yang akan dilakukan di SMPN 65 Batam. Diantaranya absensi digital dan membuat majalah digital Aksiguna yang menjadi ajang kreatifitas siswa dan guru bermakna. Guru dan siswa akan diajarkan untuk bisa berkreatifitas dan mengisi di majalah digital ini. Diharapkan dapat menunjang implementasi kurikulum merdeka belajar dan digitalisasi pendidikan.
‘’Dari beberapa program digital tersebut kami berharap siswa-siswi tidak lagi minder bersekolah di SMPN 65 Batam yang masih baru dan minim sarana. Kami harap mereka bangga dan percaya diri yang merupakan modal untuk mengembangkan diri,’’ kata Neli kepada socratestalk.com, Selasa (26/9/2023).

Ujian Digital dan Buku Digital
Bagaimana digitalisasi sekolah yang diterapkan di SMPN 65 Batam? Siswa-siswi SMPN 65 Batam melaksanakan ujian dengan menggunakan HP. Sehari-hari siswa memang belum diperbolehkan membawa HP atau laptop ke sekolah, namun saat pelaksanaan ujian, peserta didik diizinkan membawa HP di bawah pengawasan guru.
Bagi siswa yang tidak memiliki HP atau laptop, agar bisa ujian, sekolah menyediakan chome book. Saat ini SMPN 56 Batam sudah memiliki sebanyak 15 unit chrome book. Cukup untuk pelaksanaan ujian secara online untuk 174 murid, jumlah semua murid di SMP baru ini.
‘’Ujian online ini lebih praktis, efektif dan murah daripada ujian manual. Kita tidak menggunakan kertas lagi saat ujian,’’ ujar Neli saat ditemui di ruang kerjanya.
Guru-guru SMPN 65 Batam menyambut dengan ujian digital ini. Diantara, guru tidak perlu lagi memfotocopy soal ujian dan lembar jawaban untuk seluruh siswa karena soal sudah dalam bentuk softcopty. Format soal ujian dalam bentuk pilihan ganda dan esay singkat.
Guru juga mudah dan sangat cepat dalam melakukan penilaian terhadap hasil ujian siswa. Hasil evaluasi belajar siswa langsung bisa diketahui saat siswa selesai melaksanaan ujian. Salah satu permasalahan guru selama ini dalam evaluasi belajar adalah lambatnya guru melakukan penilaian terhadap ujian siswa.
‘’Untuk saat ini, kami tidak langsung menampilkan hasil ujian pada siswa saat ujian selesai hari itu. Kita beritahukan saat diadakan pembahasan soal ujian yang sudah dilaksanakan,’’ tambah Budi Astuti S Pd, Wakepsek SMPN 65 Batam.

Siswa-siswi SMPN 65 Batam juga menyambut baik pelaksanaan ujian secara digital ini. Meski awalnya butuh penyesuaian karena perpindahan dari cara manual yang menggunakan tulisan tangan beralih dengan mengklik dan mengetik di keypad atau keyboard. Saat ini, siswa-siswi sudah terbiasa dengan ujian digital, bahkan lebih menyukainya.
‘’Pelaksanaan ujian digital lebih praktis dan saya kira lebih baik dari ujian manual. Keuntungan lainnya, kami siswa menjadi terbiasa dalam mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK),’’ ujar Devin, siswa kelas 8 SMPN 65 Batam.
Beberapa hari lalu, siswa-siswi SMPN 65 Batam baru mengikuti ANBK. Siswa-siswi ini tidak lagi binggung melaksanakan ANBK karena sudah terbiasa melaksanaka ujian berbasis komputer.
‘’Ujian dengan menggunakan HP, laptop atau chrome book lebih bagus. Saya berharap fasilitas sekolah dilengkapi untuk menunjang ujian online ini karena tidak semua siswa memiliki HP,’’ tambah Putri, siswi kelas 8.
Merespon keinginan siswa tersebut dan untuk menunjang digitalisasi sekolah, SMPN 65 Batam yang terletak tidak jauh dari kawasan industri shipyard Tanjung Uncang ini akan melengkapi berbagai fasilitas belajar mengajar secara digital seperti proyektor, laptop, video pembelajaran dan lainnya.
Program digitalisasi sekolah yang diterapkan ini mendapat respon yang baik dari berbagai pihak. Mulai dari para guru, siswa, komite, orangtua siswa, Dinas Pendidikan Kota Batam, perangkat dan masyarakat sekitar. Berbagai kegiatan sekolah selalu mendapat dukungan dari perangkat setempat seperti RT dan RW, termasuk dalam pelaksanaan gotong royong di sekolah.***