By Socrates – Lanskap alami atau bentang lahan alami adalah lanskap asli yang ada sebelum dieksploitasi oleh budaya manusia. Lanskap alami pertama kali dikembangkan sehubungan dengan lukisan lanskap, yang lebih alami, yang lebih dekat dengan alam. Orang dapat melihat pemandangan alam persis seperti yang ada pada sebuah lukisan.
Lanskap dan bentang alam selalu mempunyai tempat khusus dalam peradaban manusia. Dari pegunungan yang megah hingga pemandangan laut yang tenang, pemandangan alam ini telah memikat hati kita dan menginspirasi para seniman, penyair, dan penjelajah selama berabad-abad.
Lanskap alami bisa berupa unsur-unsur alam seperti gunung, bukit, sungai, hutan, dan langit. Pemandangan ala mini mampu memberikan kenikmatan estetis dan menginspirasi kreativitas. Selain daya tarik visualnya, lanskap juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi. Bentang alam, terutama yang alami, memainkan peran penting dalam kesejahteraan mental dan emosional kita.
Dari sudut pandang budaya dan seni, lanskap sangat diperlukan. Mereka telah menjadi tema yang berulang dalam sastra, seni, dan musik sepanjang sejarah manusia. Bentang alam menginspirasi para seniman dan menjadi latar belakang bagi banyak cerita dan ekspresi artistik, sehingga memperkaya permadani budaya kita.
Batu Sindu, Natuna
Inilah ikon destinasi wisata Natuna yang memiliki panorama menakjubkan. Perpaduan antara dahsyatnya bongkahan batu megalith raksasa, goa bersejarah serta eksotika laut sekitar yang memesona. Penduduk setempat menamainya Batu Sindu.
Tapi banyak juga yang menyebutnya dengan Bukit Senubing. Tak ada yang salah dari keduanya, karena yang sebenarnya batu sindu itu memang berada di perbukitan Senubing atau Tanjung Senubing. Letak bukit ini berada di kawasan Kecamatan Bunguran Timur, berjarak hanya 3 kilometer dari Kota Ranai. Sangat mudah digapai.
Alif Stone, Natuna
Alif Stone Park adalah taman berbatu yang terletaknya persis di tepi pantai Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur. Sebuah contoh konkrit destinasi wisata yang memadukan unsur pantai berpasir, air yang jernih dengan hamparan batu megalith raksasa.
Pengelolanya memang telah melakukan sejumlah polesan atau penambahan struktural di sejumlah titik namun tak sedikitpun mengurangi keindahan tempat ini. Apalagi, seluruh bebatuan yang berukuran besar, tetap dibiarkan teronggok di posisi awalnya, terhampar dari sisi daratan hingga menjorok ke arah pantainya.
Gunung Daik, Lingga
Membicarakan Kabupaten Daik, tidak bisa lepas dari situs sejarah kerajaan Melayu Riau Lingga serta tentunya Gunung Daik, simbol daerah yang tersohor itu. Begitu mashurnya Gunung Daik sampai-sampai, gunung unik yang bercabang tiga pada puncaknya ini diabadikan ke dalam syair lagu dan berbagai madah pantun. Gunung berketinggian 1.165 MDPL dengan tingkat kecuraman 0-10 derajat itu ini, sangat menggoda para pendaki.
Namun sangat sulit untuk ditundukkan karena rute medan yang basah, licin dan batu kapur yang ada di puncaknya tergolong rapuh serta berjurang terjal. Tapi kalau sudah sampai di atasnya, siapa pun bakal terkesima dengan view yang disuguhkan. Gunung ini tak hanya menantang untuk didaki, tapi dari kejauhan menawarkan pemandangan yang indah terutama kala pagi saat puncaknya masih diselimuti oleh kabut putih atau saat cuaca sedang benar-benar cerah.
Gunung Bintan, Bintan
Gunung Bintan adalah spot destinasi wisata alam di Bintan yang bisa dikunjungi kalau hendak menjalajahi Bintan. Gunung bertinggi 340 meter ini dikenal memiliki setidaknya 40 spesies fauna mulai dari kijang, kera, burung matahari hingga walet.
Sangat mengasyikkan menjelajahi gunung ini sebab di sepanjang jalan, juga bisa melihat dari dekat sekaligus mencicipi rupa-rupa tanaman buah seperti durian, pisang, nanas, papaya, rambutan, duku hingga buah nangka. Destinasi pas buat mereka penyuka gunung, hutan dan olahraga di alam terbuka.
Pemandian Air Panas Tanjung Hutan, Karimun
Pemandian air panas Tanjung Hutan berada di Pulau Papan, sebuah pulau yang menghadap persis ke Pulau Buru, Karimun. Pemisahnya hanyalah sebuah selat kecil bernama Selat Pulau Buru. Menggunakan boat pancung, dari Pulau Buru, Pulau Papan bisa ditempuh dalam hitungan 15 menit. Ada dua kolam di pemandian air panas ini. Kolam pertama, merupakan kolam tempat bersumbernya air panas yang letaknya dilindungi oleh sebuah bangunan tembok, satunya lagi kolam yang berada di luar bangunan. Di kolam yang kedua berukuran kurang lebih 10mx5m inilah, karena suhu airnya yang tidak tinggi, jadi area favorit pengunjung untuk mandi atau berendam ketika bertandang ke sana.
Gunung Ranai, Natuna
Gunung Ranai adalah satu dari sedikit jajaran gunung yang dimiliki Kepulauan Riau. Terletak di Kabupaten Natuna, keberadaan gunung ini relatif dekat dengan pusat kota Ranai. Mendaki puncaknya bukanlah perkara sulit karena memang sudah ada trek atau jalur khusus yang benar-benar aman. Hanya butuh waktu 4 hingga 5 jam untuk sampai ke sana.
Waktu tempuh bahkan bisa menjadi lebih singkat kalau dilakukan oleh para pendaki profesional. Udara segar dan panorama indah adalah sajian yang bakal Anda nikmati bila telah tiba di puncaknya. Apalagi dari atas gunung ini, Anda juga bisa leluasa memandangi bentangan laut perairan Natuna yang dikenal berair jernih lagi alami.
Pulau Berhala, Lingga
Pulau Berhala yang terletak di Kabupaten Lingga ini menawarkan hamparan pantai landai yang berpasir putih. Onggokan batu-batu granit ukuran besar serta barisan pohon kelapa yang berjajar rapi mengelilingi pulau adalah bonus lebihnya. Di perairan pulau berluas sekitar 200 hektar ini Anda bisa melakukan diving untuk menikmati indahnya biota bawah lautnya. Bisa juga memancing, snorkeling atau sekedar berenang di pantainya yang berair bening.
Kalau ingin menjelajah dan menikmati eksotisme pulau alami ini, Anda membutuhkan waktu tiga hingga empat jam, menggunakan perahu mesin dari Pelabuhan Dabo Singkep. Kalau ingin lebih dekat lagi, Anda bisa juga via Provinsi Jambi yang kalau dihitung jaraknya dari sana cuma sekitar 12 mil laut. (bersambung)