BATAM- Seru dan menyenangkan. Itu tanggapan para pelajar SMP yang mengikuti pelatihan Digital Camp Siswa SMP se-Kecamatan Batam Kota, selama tiga hari, 8-10 November 2024 di Pacific Palace Hotel, Batam.
Setelah dibekali materi jurnalisme digital, fotografi, videografi, para pelajar SMP ini membentuk kelompok. Ada 20 kelompok yang beranggotakan 10 orang, dari berbagai sekolah. Tema kontennya tentang pariwisata.
Peserta diminta membentuk organisasinya, meski beda sekolah. Ada yang menjadi ketua kelompok, produser, host, fotografer, videografer dan editor. Tugas mereka, mereview Pacific Palace Hotel, hotel dengan desain unik seperti kapal pesiar itu, satu-satunya di Indonesia.
Konten yang dibuat temanya berbeda-beda. Mulai dari profil hotel, fasilitas kamar dan ballroom, taman rusa, pujasera hingga restoran. Konten hasil karya pelajar SMP inilah yang dinilai oleh para mentor pelatihan.
Meski setiap kelompok beda sekolah, dengan cepat ratusan pelajar SMP ini menyesuaikan diri. Mereka berdiskusi rencana produksi konten, sesuai tema yang diberikan mentor. Mereka makin bersemangat, karena Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, menyediakan hadiah total Rp6 juta untuk pemenang. Batam Creator Academy juga memberikan sertifikat untuk konten terbaik.
Produksi konten dimulai. Ada yang di loby hotel, mewawancarai chef restoran, mengambil gambar berbagai fasilitas hotel, membuat video penangkaran rusa, kolam ikan koi, pujasera dan sebagainya. Seharian membuat konten, lalu dikirim ke google drive mentor, untuk dinilai.
‘’Semua karya peserta bagus-bagus. Kami kesulitan memilih konten terbaik,’’ kata Indrawan dan Diki yang tidak menyangka, ada SMP yang punya tim media mengelola website, broad-casting dan ekstrakurikuler jurnalistik.
Suara riuh dan tepuk tangan membahana di loby Hotel Pasific Palace, Jodoh, pada Minggu (10/11/2024). Ratusan siswa SMP se-Kecamatan Batam Kota terlihat harap-harap cemas menunggu detik-detik pengumuman juara lomba konten kreator yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Batam bekerja sama dengan Batam Creator Academy.
Juara pertama adalah kelompok L dengan sub tema mini zoo di Pacific Palace Hotel. Anggota kelompok ini adalah Sandy sebagai ketua kelompok, dari SMP Al Kaffah, Alan (SMP 28) Exel (SMP 12) Anisya (SMP 12) Devina (SMP 12) Syeren (SMP 42) Rahma Dhani (SMP 42) Bian (SMP 42) Moredo (SMP Charitas) dan Fredi Eri Albert (SMP Charitas)
Juara kedua adalah kelompok E dengan sub tema Restoran Bufet WNP di Pacific Palace Hotel. Anggota Kelompok ini adalah Daniel sebagai ketua kelompok dari SMP Sultan Agung, Yanura Naraha (SMP Tabgha) Rachel Ginting (SMP Tabgha) Yogi Aprianto (SMP Shabilla) Marisha (SMP Shabilla) Nur Nashila (SMP Sultan Agung) Jacqueline Dyta (SMP Yehonala) Kyllle Vanetta (SMP Yehonala) Safira Letisha (SMP IT Muhajirin) dan Zhaffiera Alya (SMP IT Muhajirin)
Juara ketiga adalah kelompok M dengan sub tema Ballroom di Pacific Palace Hotel. Anggota kelompok ini adalah Nada sebagai ketua kelompok, Khansa (SMP 42) Aska (SMP 42) Salwa (SMP 6) M.Arkan (SMP 6) Stevani (SMP 6) Hendri (SMP Matreyawira) Audy (SMP Alkaffah) Quenza (SMP Alkaffah) dan Ctistoforus (SMP Charitas).
Hadiah untuk pemenang ketiga diserahkan Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMP dari Dinas Pendidikan Kota Batam. Juara kedua diserahkan oleh Ketua MKKS Wilayah I Drs Trisilo. Dan hadiah juara pertama, diserahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto, ST, Msi dan berpesan. ‘’Yang juara, jangan jumawa. Yang belum menang, teruslah berkarya,’’ katanya.
Para pemenang, juga mendapat sertifikat penghargaan dari Batam Creator Academy Tri Wahyu Rubianto mengaku salut dengan kerjasama yang dilakukan siswa SMP tersebut dengan mencampur siswa dari beberapa sekolah menjadi satu kelompok.
Pada hari pertama, para siswa dan guru pendamping dibekali tim Batam Creator Academy dengan berbagai materi seperti jurnalisme digital, design grafis, mengelola website sekolah, teknik fotografi dan videografi, serta etika bermedia sosial.
Antusias siswa-siswa sangatlah tinggi. Di setiap sesi tanya jawab, panitia sampai kewalahan menjawab satu-persatu pertanyaan yang dilontarkan siswa. Mereka berebutan untuk bertanya.
Guru Tanggapi Positif
Mely, guru pembimbing sekaligus Kepala Sekolah SMP 65 Batam, mengaku senang bisa hadir di acara tersebut. Ia dan para siswanya mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Bahkan, ia mengaku sekolahnya sudah mempunyai website yang bisa dipakai oleh para siswa. “Kami sudah punya website, di sana kami menampilkan soal-soal ujian, data guru dan mata pelajaran dan pengumuman sekolah lainnya,” kata Mely.
Mely mengaku sangat ingin untuk menambah tampilan dan kegunaan website milik sekolahnya. Mely awalnya membuat website atas inisitif pribadi dan bukan dari sekolah. Tapi lama-kelamaan, website-nya mulai dikenal dan sekarang dikelola bersama. Ia mengaku, walaupun websitenya masih butuh banyak perbaikan dan pengembangan, namun bisa jadi contoh atau inspirasi bagi sekolah lain.
Hal yang sama disampaikan oleh Wasirin, guru pembimbing dari sekolah Bodhi Dharma, Batam. Ia mengaku sekolahnya sudah mempunya website sendiri namun perlu pengembangan.
“Website kami perlu pengembangan, kami perlu belajar lagi,” kata Wasirin. Selain itu, kegiatan positif seperti Digital Camp itu bisa menambah ilmu para siswa dan membina mentalnya agar bisa memanfaatkan teknologi ke jalur yang positif. (indrawan)