By Socrates—Lahan strategis di kawasan Batam Centre itu, sudah lama kosong. Selain ditumbuhi ilalang, puluhan tiang-tiang beton dibiarkan terbengkalai. Warga Batam menyebut lokasi ini Simpang Frengky. Di sanalah gedung pencakar langit bernama Pollux Habibie Meisterstadt Batam kini berdiri.
Banyak yang mengira, dulu lahan kosong itu milik seseorang bernama Frengky. Padahal, karena ada tulisan Frengky Pile, teknologi yang digunakan untuk membangun fondasi. Ainun Habibie, istri Habibie berniat membangun rumah sakit di Batam. Tiang fondasinya mulai dibangun. Entah kenapa, pembangunan rumah sakit mata itu, terhenti.
‘’Dulu lokasi ini kosong. Karena ada tulisan Frengky Pile, kalau orang-orang kesana, mereka bilang, ke situ yang ada tulisan Frengky. Jadi orang menyebutnya Simpang Frengky,’’ kata Yosef Eduardus, mantan General Manager Meisterstadt Batam. Kini, tulisan Frengky itu tidak ada lagi.
Konon, sudah puluhan perusahaan melirik lokasi ini sebelum proyek Meisterstadt dimulai. ‘’Hampir 40 perusahaan yang ditolak. Kami menyodorkan konsep membangun suatu kawasan terpadu. Pak Habibie setuju karena kita berpikir untuk maju 20 hingga 30 tahun ke depan. Saya sampai merinding mendengar pesan Pak Habibie. Kita orang muda bukan bekerja untuk besok, tapi bekerja untuk quantum time, lompat sepuluh atau dua puluh tahun ke depan. Ini tantangan buat kita,’’ cerita Yosef.
Proyek prestisius ini dinamakan Meisterstadt. Pollux Habibie International membangun apartemen, shop house, hotel, mal, pertokoan dan rumah sakit di lahan seluas 8,6 hektar. Meisterstadt ini, bakal menjadi ikon baru Batam. Dalam bahasa Jerman, Meisterstadt berarti kota dengan standar tertinggi.
Meisterstadt diproyeksikan menjadi kota dalam kota. Superblok pertama di Batam ini, mencakup 11 tower, delapan tower apartemen, perkantoran, hotel dan rumah sakit. Ketinggian tower mencapai 400 meter. Juga bakal dibangun 128 unit ruko dilengkapi fasilitas perbelanjaan dan kesehatan modern.
Pollux Habibie telah meluncurkan unit apartemen Tower 1 dan Tower 2 pada Februari 2016. Saat ini, seluruh unit di kedua tower apartemen tersebut sudah terjual habis. Tower 3 sebanyak 735 unit apartemen juga diluncurkan karena permintaan pasar yang cukup tinggi.
Sebelum Meisterstadt Batam yang dibawahi PT Pollux Barelang Megasuperblok, Pollux Properties telah memasarkan proyeknya seperti, Chadstone Cikarang, Encore Bekasi, World Capital Tower Kuningan, Paragon Mall, Crowne Plaza Hotel, dan Central City Mall.
‘’Meisterstadt merupakan sebuah pemikiran maju untuk menciptakan urban ‘landscape’ Batam sebagai ‘vertical city’ yang terinspirasi dari konsep kota mandiri di Jerman,” kata Presiden Komisaris Pollux Habibie International Ilham Akbar Habibie.
Dalam situs resminya, Meisterstadt Batam menawarkan sebuah visi global menjadi nyata dan bakal mengubah cakrawala kota Batam. The Meisterstradt adalah kota internasional baru Batam, pusat perumahan dan komersial dan menawarkan konsep hidup vertikal 360 derajat dan mengubah standar hidup kota.
Pengalaman dan visi BJ Habibie dan menerapkan unsur terbaik kota metropolitan di seluruh dunia sehingga Meisterstadt didisain untuk meningkatkan kualitas hidup warga kota. Meisterstadt akan menjadi kota vertikal yang menggabungkan ritel, kantor, hotel, apartemen, restoran, fasilitas medis dan berbagai sarana tempat tinggal dan fasilitas publik.
Akhir tahun 2013 Habibie mengatakan, komplek rumah sakit bakal dibangun di lokasi tersebut, sesuai impian istrinya Ainun. Pollux Properties, sebuah perusahaan properti yang berbasis di Singapura, tertarik untuk menjalin hubungan kerja sama dengan keluarga Habibie dalam mengembangkan lahan tersebut pada akhir 2015. Pembangunan proyek tahap pertama dimulai pada 2016 dan direncanakan selesai pada tahun 2019.
Peletakan batu pertama di proyek ini dilakukan pada 27 Agustus 2016. Acara ini dihadiri oleh komisioner Pollux Habibie Internasional Ilham Akbar Habibie. Putra BJ Habibie ini menyatakan bahwa gedung-gedung tersebut akan “lebih tinggi dari yang ada di Singapura”. Selain itu, diumumkan juga bahwa proyek akan selesai pada tahun 2024.
Sampai sejauh itu, segala sesuatu berjalan lancar. Mulai dari kesepakatan konstruksi dengan perusahaan milik negara PT PP Construction & Invesment bernilai Rp3 triliun dengan Pollux Properties, hingga kontrak kerja sama bernilai Rp238 miliar dengan raksasa elevator KONE yang akan merancang lift untuk semua menara dalam proyek tersebut.
Pagar beton ambruk
Satu persatu tower pollux Habibie berdiri. Namun, hujan deraspada malam tanggal 29 Januari 2020 menyebabkan ambruknya pagar beton bagian utara proyek di dekat perumahan warga. Sepuluh unit rumah warga rusak akibat terkena runtuhan pagar dan diterjang lumpur. Warga perumahan di belakang tower Pollux Habibie sudah beberapa kali terendam banjir akibat sistem drainase yang kurang memadai di sekitar proyek.
Ubtuk kedua kalinya, banjir kembali terjadi setelah hujan deras pada akhir Agustus 2020. Kejadian ini diakibatkan oleh lubang-lubang kecil di pagar beton baru, yang menyebabkan air mengalir dari proyek ke daerah permukiman yang lebih rendah.
Pengembang Pollux Habibie mengatasi dan membersihkan puing-puing pagar yang roboh serta mengganti kerugian warga yang rumahnya rusak. Project Manager PT PP (Persero) Tbk, juga membantah tudingan bahwa apartemen dan mall di proyek Meisterstadt Pollux Habibie Batam yang dikerjakan PT PP kondisinya miring.
Jauh sebelum kejadian jebolnya pagar beton, saat ditanya apakah proses pembangunan Meisterstadt menimbulkan getaran saat memasang tiang pancang, Yosef menjawab tidak.
‘’Kita menggunakan teknologi borpile, yang tidak menimbulkan getaran. Teknologi ini bukan baru, tapi jarang dipakai karena lebih mahal. Hasil uji ketahanan tiang yang diminta 500 ton kita malah 1.250 ton, atau dua kali lipat. Borpile harus memahami kondisi tanah, beton dan skill khusus,’’ paparnya.
Proyek property yang membawa nama besar BJ Habibie ini, dengan cepat menarik minat konsumen. Saat B.J.Habibie meninggal dunia pada 11 September 2019, proyek ini memperoleh ratusan karangan bunga yang diisi dengan belasungkawa oleh publik untuk menghormati presiden ke-3 Indonesia tersebut.
Dampak pandemi global Covid-19 ikut memukul sektor properti, termasuk di Batam. Pengembang dibayang-bayangi resiko menurunnya penjualan, resiko kredit macet dari debitur hingga proyek pembangunan terhenti. Bagaimana dengan Meisterstadt – Pollux Habibie?
Meisterstadt direncanakan menjadi kota vertikal yang menggabungkan ritel, kantor, hotel, apartemen, restoran, fasilitas medis dan berbagai sarana tempat tinggal dan fasilitas publik.
Menurut General Manager Pollux Habibie Richie Laseduw, bisnis properti di Batam mengalami perlambatan karena bencana Covid-19. Saat ini, hampir seluruh sektor properti wait and see, menungu perkembangan.
‘’Seharusnya tren bisnis properti tahun ini lebih menjanjikan daripada tahun 2019. Tapi, akibat bencana Covid-19 ini, bisnis properti melambat. Ini terlihat dari daya beli masyarakat yang melemah,’’ ujar Richie.
Bagaimana Pollux Habibie? Menurut Richie Laseduw, karena Meisterstadt Pollux Habibie sudah berjalan, terutama progress project yang hampir rampung, kondisi mereka masih lebih baik. Pollux Habibie tidak memperlambat pembangunan atau berhenti, karena mengejar target untuk serah terima kunci tahun 2020.
Namun, Richie mengakui, Pollux Habibie merevisi target launching dan penjualan karena harus menunggu momentum yang baik. Pollux Habibie juga tidak merubah konsep hunian.
‘’Karena sudah finishing, kami tidak merubah konsep yang ada. Tapi, untuk phase 2, tentu kami akan meningkatkan fasilitasnya. Setiap launching produk baru, harus ada perubahan dan penyegaran,’’ kata Richie.
Menurut Richie, setiap ada ancaman, pasti ada peluang. Saat ini, semua developer berlomba-lomba memberikan promo yang sangat menarik atau keringanan cicilan untuk konsumen. Saatnya kini menabung uang di sektor properti karena resikonya rendah.
Dikatakan Richie, Pollux Habibie tetap ingin membangun gedung pencakar langit di Batam. ‘’Kami masih tetap komit dengan perencanaan awal. Yakni, membangun pencakar langit sebagai ikon Batam dan Indonesia,’’ katanya. Saat ditanya seperti apa rancangan Erleseen Tower dan benarkah disiapkan menjadi saingan Marina Bay Sands Singapura?
‘’Itu tergantung sudut pandang masing-masing. Yang jelas, kami membuat desain dan fasilitas hunian untuk warga Batam dan tidak kalah dengan Singapura. Kami ingin menjadi pionir pengembangan kota Batam sehingga investor menilai, Batam siap menjadi kota yang mnaju dan modern di Indonesia,’’ papar Richie Laseduw.
Meisterstadt atau Pollux Habibie direncanakan terdiri dari sebelas menara yang terbagi atas delapan menara hunian, sebuah gedung hotel dan perkantoran, sebuah gedung universitas, dan sebuah rumah sakit, dengan sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di bawahnya, serta pertokoan dan ruang publik hijau, yang terencana sebagai kota vertikal terintegrasi.
Proyek pengembangan ini memiliki luas tanah sekitar 9 hektar. Jika selesai, Pollux Habibie Financial Center & International Hotel di kompleks tersebut akan menjadi gedung tertinggi di Indonesia di luar Pulau Jawa.
Kebakaran
Warga Batam dikejutkan dengan kebakaran yang terjadi di menara empat Pollux Habibie Rabu (12/10/2022) malam. Titik api yang menyembur dari gedung yang saat ini paling tinggi di Batam itu, segera menarik perhatian. Api terlihat awalnya di puncak kiri menara, lalu menjalar ke kanan. Untungnya, menara empat masih kosong dan belum berpenghuni.
Sampai saat ini, sudah ada setidaknya empat mobil pemadam kebakaran. Petugas masih berjibaku menaikan selang air untuk sampai ke puncak menara. “Bagaimana cara memadamkan apinya ini, tower sangat tinggi, untung nggak ada penghuni,” katanya.
Sedangkan api terlihat mulai padam, asap hitam masih mengepul celah-celah gedung. Termasuk, mulai menjalar ke bagian bawah gedung.
Pollux Meisterstadt merupakan kerja sama antara PT Pollux Properti Indonesia Tbk. dan keluarga besar Presiden RI ke-3 Prof. Dr. Ing. BJ Habibie mengembangkan mega superblok Pollux Meisterstadt di Batam.
Proyek multifungsi ini akan dibagi menjadi empat tahap yang meliputi sebelas gedung pencakar langit. Gedung itu memiliki delapan tower apartemen sebanyak 6.500 unit, satu hotel, satu rumah sakit internasional, mal, pertokoan, dan satu perkantoran dengan rencana ketinggian 100 lantai. Tahap pertama, akan dikembangkan empat tower apartemen dengan total 2.590 unit, mall 2 lantai, dan 113 unit ruko.
Nama Habibie mendapat tempat khusus di hati warga Batam. Seyogyanya pengelola gedung Pollux Habibie menjaga nama besar Habibie, yang selalu optimis, Batam akan ikut maju seperti Singapura yang ia lontarkan dengan teori balon.
Celotehan Habibie juga yang menyebabkan Singapura tersinggung saat ia mengatakan, Singapura ibarat titik atau noktah merah kecil di peta atau Little Red Dot, saking kecilnya negara itu. Malah, Barelang kini lebih luas 13 persen dibanding Singapura.
(*)