By Socrates – Jurong Bird Park adalah taman burung terbesar di Asia. Lebih dari 9.000 ekor burung dari 600 spesies ada di sana. Termasuk burung flamingo, penguin dan elang. Namun, Singapura merencanakan akan menutup taman burung ini tanggal 3 Januari 2023. Bagaimana Singapura mengelolanya dan kenapa ditutup?
Jurong Bird Park memang mengasyikan. Kendati datang beberapa kali, taman burung ini, tidak membosankan. Selain digemari anak-anak, otomatis orang tua juga berdatangan. Luas-nya lebih 20 hektar dan Jurong Bird Park dibangun pada tahun 1971. Taman burung ini menjadi tempat kunjungan favorit keluarga.
Investasi awal membangun taman burung ini menelan biaya S$3,5 juta. Disainnya dibuat terbuka dan luas menampilkan empat aviarium besar dilengkapi jalur berjalan kaki, untuk burung-burung dari Asia Tenggara, Afrika, Australia dan Amerika Selatan. Rata-rata jumlah pengunjung per tahun mencapai 850.000 orang.
Ada beberapa keistimewaan Jurong Bird Park. Antara lain, tempat melihat acara pemberian makan pelikan dari bawah air yang pertama di dunia, Pelican Cove. Lory Loft, Lory Flight Aviary terbesar di dunia, aviarium dengan jalur ber-jalan kaki yang terbesar di dunia serta air terjun buatan manusia tertinggi di dunia
Selain itu, taman burung ini memiliki kereta Panorail berpendingin pertama di dunia yang masuk ke stasiun di dalam aviarium dengan jalur berjalan kaki, punya koleksi burung Asia Tenggara dan burung enggang terbesar di dunia serta koloni Humboldt Penguin yang dikembangbiakkan dalam kandang terbesar di dunia.
Taman Burung Jurong Bird Park dengan sistem kandang terbuka itu, sehingga pengunjung bisa menyaksikan burung-burung beraneka jenis, terbang melayang seperti di alam bebas. Kepak sayap burung pun terbang melayang. Kini, Jurong BirdPark merupakan taman bu
Mulai dari Parade Penguin dalam suasana Antartika sampai ke Southeast A-sian Birds Aviary (Aviarium Asia Tenggara Raksasa) dengan hujan badai tropis buatan yang dapat dijelajahi, burung-burung ini menikmati lingkungan yang di-rancang sealami habitat asli mereka.
Waterfall Aviary atau Aviarium Air Terjun merupakan rumah bagi 1.500 burung-burung Afrika yang terbang bebas. Demikian pula Riverine, sebuah simulasi ha-bitat sungai air tawar alami yang baru, dengan 20 lebih spesies itik, ikan, dan kura-kura. Dalam dua pertunjukan burung, pengunjung taman burung ini bisa menyaksikan flamingo, macaw, enggang, kakaktua bahkan rajawali beraksi. Untuk melihat taman ini dari semua sudut, mulailah dengan menaiki sistem panorail modern, diikuti oleh tur berjalan kaki.
Siapa yang berada di balik pembangunan taman burung yang kini menjadi tempat favorit wisata keluarga itu? Taman burung dengan sistem kandang terbuka itu merupakan ide dari Goh Keng Swee, mantan menteri keuangan Singapura. Tahun 1968, Goh Keng Swee mengunjungi Rio de Janeiro untuk menghadiri pertemuan Bank Dunia, mengunjungi kebun binatang Rio. Ia terkesan dengan taman burungnya yang memiliki kandang terbuka. Saat kembali ke Singapura, ia pun lalu mendirikan fasilitas serupa.
Lalu bagaimana menjaga agar burung-burung yang ditempatkan di kandang terbuka itu tak melarikan diri? Ternyata, burung-burung yang ditempatkan di kandang terbuka itu adalah burung-burung yang sejak masih berada dalam telur, telah dibiasakan dengan kehadiran manusia.
Mulai dari ditetaskan, sejak kecil dilatih, diberi makan dan dibiasakan dengan kehadiran manusia. Bisa dikatakan, mereka telah dipisahkan dari burung-burung yang hidup di alam bebas. Di samping itu, dengan makanan yang cukup, adanya pasangan, kandang yang sesuai dengan kebutuhan mereka, mereka tak akan melarikan diri ke alam bebas.
Memang, burung-burung yang berterbangan di Taman Burung Jurong terlihat sangat terbiasa dengan kehadiran manusia. Di taman itu, ada seorang petugas yang menjual satu cup ulat makanan burung. Jika Anda menaruh ulat itu ditelapak tangan Anda, tak lama kemudian seekor burung mungil tanpa takut-takut akan hinggap di tangan Anda, dan mematuki ulat tersebut.
Taman itu memang merupakan pilihan yang tepat, jika yang ingin Anda temukan adalah suasana alam bebas, ditambah kesempatan untuk mengamati burung sepuasnya. Itu jika yang Anda inginkan adalah mengamati burung. Tetapi, jika Anda lebih menikmati suasana alam terbuka sambil mengamati satwa buas berkeliaran di malam hari, Singapura menyediakan satu fasilitas tiruan alam lainnya, yaitu Night Safari. Sebanyak 72 persen dari 120 jenis binatang yang dikoleksi kebun binatang itu tergolong binatang buas.
Pemerintah Singapura memercayakan pengelolaan taman ini kepada Dr Kwa Soon Bee, seorang penyayang sekaligus pemerhati dunia unggas dan burung. Anak-anak, malah orang dewasa juga pasti terhibur dengan lawatan ke Taman Burung Jurong. Mereka bukan hanya akan terpesona dengan gelagat dan kehebatan burung elang serta burung pemangsa lain mengikut arahan pelatih, sebaliknya taman itu turut menyediakan koleksi burung Asia Tenggara terbesar di dunia.Koleksi burung dengan jumlah yang terbesar di dunia ini, juga menyediakan objek wisata lainnya diadalam kawasan yang sama, seperti air terjun buatan manusia yang paling tinggi di dunia.
Begitu memasuki areal Jurong Bird Park, pengunjung bisa menyaksikan burung penguin dalam akuarium berukuran besar. Kandang penguin itu dibuat mirip dengan habitat aslinya di kawasan kutub sana. Dingin dan cahaya remang-remang, komplit dengan kolam berair jernih tempat berenang dan menyelam.
Adegan burung penguin menyelam ini dapat disaksikan karena kolamnya berdinding kaca. Kita bisa melihat berbagai jenis burung hidup bebas secara alami. Tidak seperti kebun binatang biasa, pengelola taman burung ini menyajikan berbagai pertunjukan burung-burung terlatih itu. Pengunjung bisa menyaksikan flamingo,macaw, enggang, kakaktua bahkan rajawali beraksi.
Sebuah lapangan pertunjukan dengan tempat duduk melingkar berbentuk tapal kuda, pengunjung akan disuguhi atraksi keterampilan beberapa jenis burung buas, seperti elang dan burung hantu. Ada elang yang mengejar dan menyambar kelinci yang berlari cepat. Atau seekor rajawali menukik tajam dengan kecepatan tinggi menyambar seekor ular di bawah permukaan air kolam. Penonton pun tak jarang terpaksa memekik sambil menutupi wajah mereka, ketika burung-burung hantu terbang sangat rendah melintas didekat kepala mereka.
Untuk melihat taman ini dari semua sudut, bisa dengan menaiki sistem panorail modern,atau berjalan kaki. Jurong Bird Park ibarat rumah bagi ribuan burung-burung yang terbang bebas. Demikian pula Riverine, sebuah simulasi habitat sungai air tawar alami yang baru, dengan 20 lebih spesies itik, ikan, dan kura-kura.
Pemerintahn Singapura akan menutup taman burung ini pada 3 Januari 2023. Berarti, masih ada waktu bagi Anda menyaksikan taman burung ini 4 bulan lagi. Taman burung ini akan berganti konsep menjadi pusat ekowisata dan bergabung dengan Singapore Zoo, Night safari dan resort Banyan Tree. Bagi Anda yang berminat berkunjung ke Taman Burung itu, bisa naik MRT ke Boon Lay Station (EW27), lalu naik bis SBS 194 atau 251. Atau yang lebih praktis, naik taksi dari Harlbour Front. ***