The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Membaca Lima Lelaki Tua di Warung Kopi Tua
Bagikan
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Ikuti kami
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
HumanioraSingapore Corner

Lima Lelaki Tua di Warung Kopi Tua

admin
Diperbarui Terakhir: 2022/10/13 at 10:40 PM
admin 3 tahun lalu 663 Dilihat
Bagikan
Foto :© Sulton Yohana
Bagikan

By Sulton Yohana – Di warung kopi yang sudah berusia 109 tahun, lima lelaki meriung di satu meja. Terlihat sehat-sehat mereka. Antusias. Penuh semangat.

Bahasa Inggris yang menjadi pilihan bahasa percakapan, memberi tanda, tingkat keterbukaan cara berpikir mereka. Jauh dari kesan eksklusif.

Sejarak tiga meja dari mereka, saya bisa mencuri dengar, apa yang mereka obrolkan. Mengobrolkan topik apa saja dengan gembira. 

Lima lelaki tua itu.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Itu jam makan siang, di 8 September 2021 yang begitu sumuk. Istri mengudap fish ball, sementara saya yang sebelum berangkat, telah menghabiskan masakan sisa semalam, memilih menyeruput kopi saja.

Melihat kelimanya, tiba-tiba saya teringat warung kopi langganan. Di lantai tiga Pasar Singosari yang kumuh itu, saya menghabiskan lebih banyak waktu di sana ketimbang di bangku kuliah bahasa dan sastra. 

Di warung kopi Pasar Singosari itu, sambil mencatat berpuluh-puluh ide untuk naskah cerpen yang tak kunjung diterima koran, saya diajari bagaimana cara menjadi sabar. Sangat sabar, bahkan. Bahwa mencintai sesuatu, ya, cintai dengan begitu saja! Tak perlu syarat apa pun.

Pada akhirnya, ketika sedikit-demi sedikit naskah cerpen-cerpen saya bisa diterima, saya justru kehilangan keinginan untuk terus menulis. Saya tidak tahu kenapa. Saya tidak ingin menulis cerpen.

Saya tidak ingin merangkai puisi. Saya tidak ingin menyusun buku. Saya tidak ingin apa-apa lagi, selain mencintai semuanya begitu saja. Tanpa syarat apa pun. 

Tapi saya ingin terus menulis apa saja. Menulis remeh-temeh apa pun kesaksian yang saya lihat, saya dengar, saya temui. Menulis dengan cara yang paling sederhana. Seperti lima lelaki tua yang mengobrolkan apa saja dengan gembira.

(*)

Penulis : Sulton Yohana, Citizen Indonesia berdomisili di Singapura. Menulis di berbagai platform, mengelola blog – ‘Rasa Singapura’

Artikel/ Konten lainnya

Setiap 40 Detik 1 Orang di Dunia Bunuh Diri, Ini Penyebabnya

Warga Singapura Keluhkan Harga Tiket Ferry ke Batam Mahal

Ibu Sakit, Tinggal di Singapura I Menjadi Pemegang Saham – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

Wartawan Tangguh itu Telah Pergi…

Kisah Kampung Pereh dan Kampung Sebong

KAITAN: Humaniora, Singapore, Singapura
admin 13/10/2022
Sebarkan Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel/ Konten Sebelumnya Berita Bohong Alias Hoaks
Artikel/ Konten Selanjutnya Billy
Beri Penilaian

Beri Penilaian Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

Coding Camp di Orchard Park Diminati Anak dan Remaja
Pendidikan
Jadi Penulis Pemula dan Content Creator
Uncategorized
BPR Syariah Vitka Central Buka Cabang di Botania Batam Centre
Ekonomi
Central Group Gelar Pelatihan Literasi Digital Siswa SMA dan SMK
Pendidikan
Ratusan Mubaligh Batam Ikuti Pelatihan Dakwah Digital
Pendidikan
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

- Advertisement -
Ad imageAd image

Artikel/ Konten Lainnya

Setiap 40 Detik 1 Orang di Dunia Bunuh Diri, Ini Penyebabnya

10 bulan lalu

Warga Singapura Keluhkan Harga Tiket Ferry ke Batam Mahal

12 bulan lalu

Ibu Sakit, Tinggal di Singapura I Menjadi Pemegang Saham – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

1 tahun lalu

Wartawan Tangguh itu Telah Pergi…

1 tahun lalu
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?