Socratestalk.com, BATAM – Kepedulian terhadap pencegahan dan penanganan bencana di Provinsi Kepulauan Riau terus meningkat dengan terbentuknya Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Kepulauan Riau masa bhakti 2023-2026.
FPRB Kepri ini diketuai oleh Said Erwansyah yang juga berisikan berbagai unsur yang ada di Provinsi Kepulauan yang mempunyai komitmen untuk mengurangi resiko bencana yang terjadi. Mulai dari pihak eksekutif, legislatif, beberapa instansi dan lembaga yang bergerak di bidang bencana, dunia usaha, organisasi profesi, LSM dan lainnya.
FPRB Kepri ini dikukuhkan oleh Asisten I Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Dr TS Arif Fadillah, Kamis (21/12/2023) di Hotel Deaviena, Nagoya Batam. Hadir dalam pengukuhan ini Ketua Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepri Dr Muhammad Hasbi MSi.
Usai pelantikan, Said Erwansyah dalam sambutannya mengatakan bahwa FPRB Kepri akan melakukan berbagai program kegiatan untuk mengurangi resiko bencana yang terjadi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau mulai dari mitigasi bencana hingga penangganannya dan pasca bencana.
‘’Pencegahan dan penanganan bencana perlu kerjasama semua pihak, termasuk peran serta masyarakat. Untuk itu, kami membutuhkan dukungan semua pihak agar potensi bencana dan bencana yang terjadi bisa kita atasi bersama-sama,’’ ujar Said Erwansyah yang juga Staf Khusus Gubernur Kepulauan Riau atau anggota Tim Percepatan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau.
TS Arif Fadillah dalam sambutannya menyampaikan, semua provinsi di Indonesia rentan terjadi bencana alam termasuk wilayah Kepri . Kepri memang tidak termasuk daerah yang memiliki resiko tsunami dan gempa karena tidak berada di lempeng tetonik.
Namun beberapa bencana sering terjadi di Kepri seperti ptting beliung, abrasi pantai, petir, kebakaran, banjir, longsor dan lainnya. Seperti longsor tang terjadi di Serasan Natuna dengan banyak telan korban jiwa.
Ia juga dampak bencana yang terjadi di Kepri karena berbatasan dengan beberapa negara. Bencana yang terjadi di Kepri dan Riau selama ini, cepat diketahui dan direspon oleh negara-negara lainnya. Seperti bencana kebakaran yang berdampak pada kiriman asap.
‘’Kita perlu tanggap dan kerja keras. Perlu disiapkan tim penanggulangan bencana yang terintegrasi sehingga dibentuk Tim FPRB Kepulauan Riau. Semoga FPRB Kepri yang terbentuk lebih maksimal dalam pencegahan dan penanganan bencana yang terjadi di Kepri,’’ ujar TS Arif Fadillah.
Lewat FPRB Kepri masyarakat bisa berperan aktif dalam bidang kebencanaan dan bisa membantu pemerintah mengatasi bencana yang terjadi. FPRB harus pantau dan membuka mata setiap banana yang terjadi dan bagaimana dampaknya. Informasi bencana tersebut disampaikan kepada Gubernur Kepri dan BPBD Kepri.
FPRB Kepri juga ,melakukan koordinasi, sosialisasi dan penanganan bersama serta meningkatkan peran serta masyarakat .
‘’Program yang dilakukan FPRB Kepri ini diharapkan bisa mengurangi resiko bencana serta dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sebagai bentuk kontribusi untuk pembangunan Kepri,’’ kata TS Arif Fadillah. (eri)