TAHUN 1958, Muljadi akhirnya menamatkan jenjang Sekolah Dasarnya. Ia lalu melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama untuk anak-anak Tionghoa di kota Selatpanjang. Kondisi ekonomi keluarga yang sulit dan ayahnya yang belum juga berubah, membuat keluarganya memanfaatkan fasilitas pendidikan gratis dari pihak sekolah. Walau sudah masuk jenjang SLTP, postur tubuh Muljadi tergolong pendek dibandingkan teman sekelas, Ia duduk di barisan paling depan.
Pada suatu hari, entah karena terpengaruh teman-temannya, Muljadi membuat masalah. Ia menulis kalimat : Bapak guru Huang Lin Fa adalah orang jahat, di buku milik gurunya. Tentu saja, sang guru marah. Setelah tahu bahwa murid yang menulis kalimat tidak sopan itu adalah Muljadi, gurunya yang bernama Huang Lin Fa kemudian melaporkan kejadian itu ke kepala sekolah.
Muljadi dipanggil ke kantor sekolah. Ia ditanyakan maksud menulis kalimat tersebut di buku milik gurunya. Karena dianggap melanggar etika sebagai pelajar, ia akhirnya dihukum. Hukumannya, selain dipukul dengan rotan, juga dicatat sebagai rekor pelanggaran besar yang dilakukan siswa di sekolah itu.
Pagi-pagi keesokan harinya, saat siswa berkumpul mengadakan kegiatan bersama, Muljadi dipanggil ke atas panggung sekolah. Ia disuruh berpidato, membacakan surat permintaan maaf di depan guru dan seluruh siswa di sekolah itu. Muljadi merasa sangat malu karena telah menghina gurunya. Apalagi, sebagian besar siswa dan guru-gurunya tahu, ayah Muljadi kerap mabuk-mabukan dan tidak punya pendapatan tetap. Ia dianggap nakal sebagai buah dari keluarganya yang kacau balau. Muljadi merasa menyesal dan bersalah karena merasa telah ikut mempermalukan keluarganya juga.
Sejak kejadian itu, ia berubah total. Muljadi menjadi anak yang sangat pendiam. Tidak mau lagi berbicara dengan teman-teman sekelasnya seperti dulu, sebelum peristiwa menghina guru itu terjadi. Tidak hanya di sekolah, di rumah pun Muljadi jadi pendiam dan berdiam diri di rumah sepanjang hari.
Bersambung
[…] Selanjutnya : Masuk SMP dengan Fasilitas Gratis | ‘Masa Kecil & Kisah Keluarga‘ – MENEROBOS WAKTU’ Seb… […]