The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Membaca Awal Merintis Bisnis Kayu I Kembali ke Selatpanjang – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”
Bagikan
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Ikuti kami
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
Biografi

Awal Merintis Bisnis Kayu I Kembali ke Selatpanjang – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

MULJADI, TOKOH PROPERTY BATAM (Bagian 19)

admin
Diperbarui Terakhir: 2024/02/05 at 9:39 PM
admin 1 tahun lalu 407 Dilihat
Bagikan
Bagikan

SELAIN sagu yang terkenal ke berbagai daerah di Indonesia dan semenanjung Malaysia, berbagai jenis kayu olahan yang disebut kayu log  atau kayu balak asal Selatpanjang terkenal karena kualitasnya.

Sementara kayu Ramin, Suntai dan Pulai Miang, konon termasuk jenis kayu olahan favorit di Singapura pada masa itu. Kayu log dari Selatpanjang merupakan kayu grade terbaik. Sehingga dalam kelas kualitas kayu, dikenal istilah Grade Selatpanjang. Kekayaan alam Selatpanjang ini, kemudian menjadi ide baru bagi Muljadi untuk dikembangkan dalam usahanya.

Saat itu banyak kapal besar yang datang dari Jepang, Taiwan, Panama, Korea dan Filipina dengan bendera aneka warna yang memuat kayu log alias kayu balak dan ribuan kubik lainnya dari hutan tropis yang masih perawan di serata pulau di bumi Meranti. Sebut saja dari hulu sungai Suir dan sungai Sodor sampai di Pulau Tiga dekat Kuala Kampar.

Kayu log alias balak dari Selatpanjang, diangkut ke Jepang dan Taiwan untuk diolah menjadi plywood atau kayu lapis dan produk turunannya di negara itu. Lalu, dikirim lagi ke Amerika dan Eropa untuk membangun properti.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Pada akhir tahun 1969, pabrik kertas atau pulp di Cina, melalui perusahaan dan mitra dagangnya di Singapura, datang ke Selatpanjang untuk membeli kayu. Muljadi melihat peluang di bisnis kayu tersebut. Kebetulan, seorang temannya sudah lama berbisnis kayu arang sebagai usaha keluarga mereka. Muljadi menghubungi temannya itu untuk bisa bermitra. Namun, temannya takut dan tidak punya keberanian untuk berbisnis kayu.

Muljadi akhirnya berhasil meyakinkan sang teman. Ada cukong dan calon pembeli dari Singapura yang mau mengeluarkan modal untuk membeli kayu asal Selatpanjang. Ia dan temannya kemudian pergi ke Singapura untuk membahas bisnis kayu selama satu minggu. Tercapai kata sepakat dan sejak itulah ia mulai terjun juga ke bisnis usaha kayu dan membantu kelancaran bisnis kayu di Selatpanjang.

Sekitar pertengahan tahun 1973, pasar kayu di Singapura membaik. Harga kayu naik dan permintaan juga tinggi. Namun, kendalanya, Muljadi dan temannya kekurangan dana untuk modal menjalankan kesempatan dan peluang bisnis itu.

Ia kemudian menghubungi seorang rekan bisnis lamanya di Riau yang sudah sukses berbisnis kayu. Seorang General Manager perusahaan kayu. Muljadi bertanya, apakah sang teman bersedia meminjamkan modal sebesar 30.000 Dollar Singapura untuk digunakan berbisnis kayu. Ia menjanjikan membayar pinjaman berikut komisi dan bonusnya.

‘’Teman saya itu menolak bonus yang saya tawarkan. Tapi, ia langsung meminjamkan uang 30.000 Dollar Singapura kepada kami karena hubungan baik dengan saya dan mau membantu saya. Saya sangat berterima kasih,’’ katanya.

Selanjutnya :  Negosiator Ulung | Menjadi Pemegang Saham– MENEROBOS WAKTU’ Sebuah Memoir: My Life Journey – MULJADI, TOKOH PROPERTY BATAM (Bagian 20)

Artikel/ Konten lainnya

Sudah 106 KK Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon

BP Batam Tertibkan Bangunan Liar di Dam Tembesi

BP Batam Tingkatkan Kesadaran Keamanan Informasi di Era Digital

BP Batam dan Kemerinves Teken Nota Kesepahaman

Proyek IPAL Batam Capai 98 Persen

KAITAN: #biografi, #centralgroup, #Muljadi, #mylifejourney, #socratestalk
admin 01/02/2024
Sebarkan Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel/ Konten Sebelumnya Ayah Meninggal Dunia I Kembali ke Selatpanjang – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”
Artikel/ Konten Selanjutnya BP Batam Berkomitmen Kembangkan Batam sebagai Tujuan Wisata
Beri Penilaian

Beri Penilaian Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

Sudah 106 KK Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
BP Batam
BP Batam Tertibkan Bangunan Liar di Dam Tembesi
BP Batam
BP Batam Tingkatkan Kesadaran Keamanan Informasi di Era Digital
BP Batam
BP Batam dan Kemerinves Teken Nota Kesepahaman
BP Batam
Proyek IPAL Batam Capai 98 Persen
BP Batam
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

- Advertisement -
Ad imageAd image

Artikel/ Konten Lainnya

Sudah 106 KK Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon

4 hari lalu

BP Batam Tertibkan Bangunan Liar di Dam Tembesi

4 hari lalu

BP Batam Tingkatkan Kesadaran Keamanan Informasi di Era Digital

4 hari lalu

BP Batam dan Kemerinves Teken Nota Kesepahaman

6 hari lalu
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?