The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Membaca Jebakan Satuan dolar! : Makan & Transportasi biaya “tak terduga” termahal
Bagikan
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Ikuti kami
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
Singapore Corner

Jebakan Satuan dolar! : Makan & Transportasi biaya “tak terduga” termahal

admin
Diperbarui Terakhir: 2022/09/11 at 12:20 PM
admin 3 tahun lalu 514 Dilihat
Bagikan
Lau Pa Sat Hawker Centre. Photo : © Sulton Yohana
Bagikan

By Sulton Yohana – Banyak orang, yang datang ke Singapura, dan tidak memperhitungkan biaya makan. Juga biaya transportasi. Mereka cuma melihat dan memperhitungkan biaya-biaya berangka besar seperti hotel atau tiket pesawat. Padahal, makan dan transportasi, tanpa sadar, justru akan menguras uang tabungan Anda! Dengan kejamnya.

Di Singapura, harga seporsi makan siang, bisa sama dengan harga kaos oblong merek Adidas (asli) yang lagi didiskon di Sport Station Megamall, Batam.

Angka satuan dolar, secara psikologis, di anggapan masyarakat Indonesia, menjadikan apa saja “terlihat” murah. Semisal Anda pergi ke food-court di mall-mall. Jika anggota keluarga Anda empat orang, dan semuanya memilih ayam penyet di Penyet King, Anda akan mengeluarkan biaya tak kurang dari 35 dolar. Plus air minumnya. Angka 35 dolar memang terlihat murah, tapi coba Anda rupiahkan! Hasilnya, terasa sesak di dada.

Itu untuk sekali makan. Bayangkan jika tiga kali makan dalam sehari. Tiga kali sehari dalam dua hari? Habis berapa? Angka yang Anda dapatkan, bahkan mungkin akan jauh lebih mahal ketimbang ongkos menginap Anda. Untuk itu, perlu disiasati cara makan selama di Singapura.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Bagaimana?

Pertama, cari tempat makan alternatif. Tempat alternatif ini, biasanya tidak di pusat-pusat keramaian atau pusat wisata. Jika misalnya Anda menginap di hotel dekat Bugis atau Lavender (favorit orang Indonesia), carilah tempat makan di sekitar hotel. Di tempat di mana orang Singapura biasa makan.

Photo : © Sulton Yohana

Harganya biasanya dua kali lebih murah ketimbang di mall-mall. Seporsi nasi ayam di food-courd yang dijual di mall biasanya dihargai Rp6 dolar. Di hawker-centre (tempat makan dekat pemukiman), bisa dapat cuma 3 dolar. Kenyangkan perut Anda, sebelum jalan-jalan ke tempat wisata tujuan Anda.

Kedua, jangan membeli seporsi penuh untuk satu orang. Orang Indonesia punya budaya makan yang unik. Yakni lauk yang tak harus banyak. Cara makan orang Indonesia, adalah keseimbangan antara nasi, lauk, dan sayur. Sementara cara makan orang Singapura, justru sebaliknya. Nasi bukan prioritas. Lauk lah yang kemudian diperbesar/diperbanyak. Lauk ayam atau dagingnya gedhe-gedhe.

Saya pribadi, jika makan sendiri, biasanya selalu meminta porsi dikurangi. Karena tidak pernah bisa habis jika makan dengan porsi model Singapura. Jika makan bersama istri, saya selalu memesan satu lauk, plus dua nasi. Cara makan ini, selain sangat hemat (cuma nambah 50 sen atau 1 dolar untuk nasi), juga sangat mengenyangkan kok. Khususnya bagi orang Indonesia yang “nasi banget”. Kalau masih kurang, bisa pesan nasi lagi. Hehehe. Ndak perlu malu.

Photo : © Sulton Yohana

Begitu juga dengan transportasi. Kemalasan serta keengganan mencari tantangan dengan naik transportasi umum selama di Singapura, membuat kantong Anda jebol. Taksi di Singapura, tidak hanya mahal, namun juga sangat sulit mencarinya. Anda harus menyetop di tempat khusus, yang itupun kadang harus antri panjang untuk mendapatkannya. Terutama di jam-jam sibuk. Terkadang, naik bus kota atau kereta, jauh lebih cepat ketimbang harus antri di pemberhentian taksi.

.
….

(*)

Penulis : Sulton Yohana, Citizen Indonesia berdomisili di Singapura. Menulis di berbagai platform, mengelola blog – ‘Rasa Singapura’


Mau menikmati Singapura dengan cara orang Singapura?
Whatsapp: 081270502899
instagram: rasasingapurakita
(Personal guide yang sekaligus akan menjadi tukang foto personal Anda).
Photo-photo: Lau Pa Sat Hawker Centre.

Artikel/ Konten lainnya

Warga Singapura Keluhkan Harga Tiket Ferry ke Batam Mahal

Ibu Sakit, Tinggal di Singapura I Menjadi Pemegang Saham – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

Bibi Marie yang Hidup Sendiri

Mural Melawan Pikun

Saridewi Mati karena 30 Gram Heroin Murni

KAITAN: Biaya, Blog, Singapura, Travelling
admin 11/09/2022
Sebarkan Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel/ Konten Sebelumnya Mike Wiluan
Artikel/ Konten Selanjutnya “Mereka Hidup dan Berkembang di Mata Kucing”
Beri Penilaian

Beri Penilaian Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

Coding Camp di Orchard Park Diminati Anak dan Remaja
Pendidikan
Jadi Penulis Pemula dan Content Creator
Uncategorized
BPR Syariah Vitka Central Buka Cabang di Botania Batam Centre
Ekonomi
Central Group Gelar Pelatihan Literasi Digital Siswa SMA dan SMK
Pendidikan
Ratusan Mubaligh Batam Ikuti Pelatihan Dakwah Digital
Pendidikan
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

- Advertisement -
Ad imageAd image

Artikel/ Konten Lainnya

Warga Singapura Keluhkan Harga Tiket Ferry ke Batam Mahal

11 bulan lalu

Ibu Sakit, Tinggal di Singapura I Menjadi Pemegang Saham – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

1 tahun lalu

Bibi Marie yang Hidup Sendiri

1 tahun lalu
3

Mural Melawan Pikun

2 tahun lalu
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?