The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Membaca Perempuan yang Hanya Punya Satu Jenis Busana
Bagikan
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Ikuti kami
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
HumanioraSingapore Corner

Perempuan yang Hanya Punya Satu Jenis Busana

admin
Diperbarui Terakhir: 2022/12/20 at 2:48 PM
admin 2 tahun lalu 490 Dilihat
Bagikan
Foto : © Sulton Yohana
Bagikan


By Sulton Yohana – Saya membayangkan diri saya menjadi pencuri. Memanjat jendela yang selalu terbuka, lalu mengendap-endap masuk ke rumah perempuan itu. Hal pertama setelah berhasil masuk rumah, tentu saja mengobok-obok lemari pakaian – tempat biasa barang-barang berharga disimpan. Siapa tahu emas batangan disimpan di sana? Atau jam Rolex? Segepok duit? Surat-surat berharga?

Tapi, alangkah herannya ketika lemari pakaian sudah terobok-obok. Bukan hanya tidak ada barang-barang berharga yang bisa saya curi. Yang paling membuat saya keheranan, isi lemari pakaian itu cuma ada celana jins (warna biru tua dan hitam) dan kaus tanpa lengan berbahan katun yang biasa dipakai daster ibu-ibu di kampung saya untuk ngadem sambil rasan-rasan!

Itu tok!

Tidak ada kebaya. Tidak ada gaun. Tidak ada legging. Tidak nampak blouse, blazer, kulot, tank-top, apalagi pakaian renang. Ya, hanya jins (warna biru tua dan hitam) dan kaus tanpa lengan berbahan katun yang biasa dipakai daster ibu-ibu di kampung saya untuk ngadem sambil rasan-rasan!

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Perempuan macam apa ini?” ini pertanyaan saya sebagai pencuri, ketika dengan kecewa pergi dari rumahnya tanpa mendapat apa-apa.

Tentu saja angan-angan saya sebagai pencuri cuma sekedar angan-angan. Tapi, ibu yang hanya punya satu jenis pakaian itu, bukan angan-angan. Benar-benar nyata. Dia – saya tak tahu namanya – adalah perempuan yang tinggal di blok sebelah.

Ia, perempuan yang punya satu jenis pakaian itu, ke mana-mana selalu jalan kaki. Dengan menenteng tas ransel (kadang tas sandang kulit), sepatu ket warna gelap, tiap pagi ia akan pergi ke taman di dekat komplek pemukiman kami. Di sana, ia akan duduk di bangku beton di pinggir taman, yang di bawahnya menongol ratusan tiang untuk menjereng burung piaraan. Ia kemudian main HP selama yang ia mau.

Bekas-bekas kecantikan masa mudanya masih belum luntur meski usianya melebihi paruh baya. Tubuhnya masih tegap dan bergas, dan terpenting porporsional. Rambut panjang sepunggungnya, yang selalu diikat begitu saja, masih nampak hitam dan terawat. Kulit wajahnya yang tak pernah tersentuh make-up berlebihan, sama terawatnya.

Sepertinya dia sudah tidak lagi kerja. Hampir saban hari, dalam sepuluh tahun terakhir, saya berjumpa dia. Selain kerap mendapatinya duduk di taman (taman itu sekaligus tempat saya joging), tak jarang kami berpapasan di bawah blok. Atau di pasar. Di mal. Di kantor community club (mirip kantor kecamatan). Atau ketika ia sedang bersama kawan-kawan sebaya, meramaikan acara kegiatan warga. Dan, ya itu tadi…, di mana pun, kapan pun, kegiatan seperti apa pun, ia akan tetap mengenakan pakaian sama: celana jins (cuma warna biru tua dan hitam) dan kaus tanpa lengan berbahan katun yang biasa dipakai daster ibu-ibu di kampung saya untuk ngadem sambil rasan-rasan!

Saya tak yakin dia tak cukup uang untuk bisa membeli jenis pakaian lain. Mengingat merek jins yang ia pilih dan bagaimana ia memadukan pakainnya cukup serasi dan enak dipandang. Sama tidak yakinnya kalau dia tak cukup “intelektual” untuk tahu bahwa pakaian kondangan dengan pakaian untuk berolahraga jelas berbeda. Tapi, kenyataan bahwa ia ke mana-mana dengan hanya memakai satu jenis busana; itu menunjukkan, bahwa perempuan itu penuh misteri.

Sama misterinya kenapa sosok hantu selalu berambut panjang dan berpakaian putih-putih?!?!

(*)

Penulis : Sulton Yohana, Citizen Indonesia berdomisili di Singapura. Menulis di berbagai platform, mengelola blog – ‘Rasa Singapura’

Artikel/ Konten lainnya

Setiap 40 Detik 1 Orang di Dunia Bunuh Diri, Ini Penyebabnya

Warga Singapura Keluhkan Harga Tiket Ferry ke Batam Mahal

Ibu Sakit, Tinggal di Singapura I Menjadi Pemegang Saham – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

Wartawan Tangguh itu Telah Pergi…

“Wahai Caleg, Janganlah Terlalu Gombal Janji”

KAITAN: batam, Humaniora, Singapore, Singapura
admin 20/12/2022
Sebarkan Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel/ Konten Sebelumnya “Menjadi Enterpreneur Ala Asman” | ST On Location #23
Artikel/ Konten Selanjutnya Awas, Jambret!
Beri Penilaian

Beri Penilaian Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

Coding Camp di Orchard Park Diminati Anak dan Remaja
Pendidikan
Jadi Penulis Pemula dan Content Creator
Uncategorized
BPR Syariah Vitka Central Buka Cabang di Botania Batam Centre
Ekonomi
Central Group Gelar Pelatihan Literasi Digital Siswa SMA dan SMK
Pendidikan
Ratusan Mubaligh Batam Ikuti Pelatihan Dakwah Digital
Pendidikan
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

- Advertisement -
Ad imageAd image

Artikel/ Konten Lainnya

Setiap 40 Detik 1 Orang di Dunia Bunuh Diri, Ini Penyebabnya

10 bulan lalu

Warga Singapura Keluhkan Harga Tiket Ferry ke Batam Mahal

12 bulan lalu

Ibu Sakit, Tinggal di Singapura I Menjadi Pemegang Saham – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

1 tahun lalu

Wartawan Tangguh itu Telah Pergi…

1 tahun lalu
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?