The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Membaca Kepulauan Riouw dan Pulau Batam, 1899
Bagikan
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Ikuti kami
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
Flash Back

Kepulauan Riouw dan Pulau Batam, 1899

admin
Diperbarui Terakhir: 2023/10/15 at 11:41 AM
admin 2 tahun lalu 783 Dilihat
Bagikan
Gambar peta : Atlas van Nederlandsch Oost-en West-Indie’, oleh Dr I. Dornseiffen, diterbitkan oleh Seyffardt’s Boekhandel, Amsterdam
Bagikan

By Bintoro Suryo – Sebuah peta yang berasal dari Atlas van Nederlandsch Oost-en West-Indie’, oleh Dr I. Dornseiffen, diterbitkan oleh Seyffardt’s Boekhandel, Amsterdam, menggambarkan wilayah Kepulauan Riau di sekitar tahun 1899, termasuk pulau Batam dengan pulau-pulau kecil penyangganya.

Peta ini merupakan lembar ke 6 dari peta Sumatera. Gambaran peta termasuk peta sisipan Kepulauan Anambas. Oleh sang pembuat peta, Dr. I. Dornseiffen, kabupaten Kepulauan Anambas disebutkan sebagai sebuah kepulauan kecil di Indonesia, terletak 150 mil laut timur laut Pulau Batam di Laut Natuna Utara, antara daratan Malaysia di barat dan pulau Kalimantan di timur.

Secara geografis, kepulauan Anambas saat itu disebut merupakan bagian dari Kepulauan Tudjuh, secara administratif. Peta kuno ini diterbitkan oleh Seyffardt’s Boekhandel, Amsterdam.

Gambaran Kepulauan Batam circa 1899

Pembuat peta, Dr. I. Dornseiffen , menggambarkan kepulauan Batam masa itu dengan bentuk yang kurang lebih sama seperti yang kita kenal di masa sekarang. Beberapa lokasi pesisir yang sudah didiami penduduk, dituliskan rinci. Ada perkampungan T. Singkoewan (Tanjung Sengkuang, pen), Mentarau, Tering, Belian hingga Bojan (pulau Boyan, pen) di sebelah baratnya serta wilayah yang disebut dalam peta sebagai Ladi. Sementara di wilayah timur, ada Nongsa, Senggoenoeng (Senggunung – Sambau, pen) serta pulau Sauh (Tanjung Sauh, pen) dan Kasam.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Pusat keramaian di pulau utama Batam, Sei Jodoh, juga dituliskan oleh Dr. I. Dornseiffen sebagai ; Djoedoe. Sementara teluk Tanjung Uma yang kita kenal sekarang, disebutkan dalam peta sebagai Djoedoe Baai.

Ada dinamika masyarakat di pulau utama kepulauan Batam, terutama di wilayah-wilayah pesisir, walau belum merupakan sentra ekonomi utama masyarakat kepulauan Batam secara umum dan pusat pemerintahan di zaman Hindia Belanda masa itu.

Arah pelayaran internasional juga dijelaskan melalui garis-garis dalam peta yang digambarkan oleh Dr. I. Dornseiffen. Dua jalur pelayaran ramai digambarkan melalui kepulauan Batam masa itu. Selain melalui Singapore Straat (Selat Singapura, pen), jalur lain adalah melalui Tjombol Straat (selat Combol, dekat pulau Bulan, pen).

Rute internasional untuk menyinggahi Tandjoengpinang (Tanjungpinang, pen) adalah melalui jalur pelayaran di Tjombol Straat. Pada masa itu, Tandjoengpinang (Tanjungpinang, pen), sudah menjadi pusat karesidenan Hindia Belanda untuk wilayah Kepulauan Riau. Jalur yang biasa digunakan sesuai peta Dr. I. Dornseiffen adalah melalui perairan selat Tjombol – perairan pulau Buluh, – mengarah ke pulau Setokok – dan melalui selat kecil antara pulau Setokok dan Batam (kini berdiri jembatan 1 Barelang, pen). Belum ada garis pelayaran langsung yang menyinggahi pulau utama Batam di gugus kepulauan Batam masa itu.

(*)

Penulis/ Videografer: Bintoro Suryo – Ordinary Man. Orang teknik, Mengelola Blog, suka sejarah & Videography.
Artikel ini pertama kali terbit di : bintorosuryo.com

Artikel/ Konten lainnya

Sejarah Kelam Ekspor Pasir Laut Setelah Dikunci 20 Tahun

Punya Rumah Sendiri di Selatpanjang I Menjadi Pemegang Saham – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

“Wahai Caleg, Janganlah Terlalu Gombal Janji”

Nelayan Perairan Laut, Kini Air Tawar

Selatpanjang Tempo Dulu | ‘Masa-Masa Kecil & Kisah Keluarga‘ – MENEROBOS WAKTU’ Sebuah Memoir: My Life Journey

KAITAN: batam, Hindia Belanda, History, Kepulauan Riau, Pulau Batam, Riouw, Sejarah
admin 15/10/2023
Sebarkan Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel/ Konten Sebelumnya Amsakar Ahmad
Artikel/ Konten Selanjutnya 9 KK Asal Desa Pasir Merah Pindah ke Hunian Sementara
Beri Penilaian

Beri Penilaian Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

Coding Camp di Orchard Park Diminati Anak dan Remaja
Pendidikan
Jadi Penulis Pemula dan Content Creator
Uncategorized
BPR Syariah Vitka Central Buka Cabang di Botania Batam Centre
Ekonomi
Central Group Gelar Pelatihan Literasi Digital Siswa SMA dan SMK
Pendidikan
Ratusan Mubaligh Batam Ikuti Pelatihan Dakwah Digital
Pendidikan
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

- Advertisement -
Ad imageAd image

Artikel/ Konten Lainnya

Sejarah Kelam Ekspor Pasir Laut Setelah Dikunci 20 Tahun

8 bulan lalu

Punya Rumah Sendiri di Selatpanjang I Menjadi Pemegang Saham – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir : ”My Life Journey”

1 tahun lalu

“Wahai Caleg, Janganlah Terlalu Gombal Janji”

1 tahun lalu

Nelayan Perairan Laut, Kini Air Tawar

1 tahun lalu
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?