The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Home
  • Journalism
    • Batam Documentary
    • In Depth
    • Amazing Batam
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Photography
  • Program
    • On Location
    • Online
    • On Spot!
  • Singapore Corner
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Politika
  • Profile Stories
Membaca Masih Adakah Sahabat Sejati di Era Politik?
Bagikan
Aa
Aa
The Socrates TalkThe Socrates Talk
  • Program
  • Journalism
  • Flash Back
  • Amazing Batam
  • Profile Stories
  • Humaniora
  • Singapore Corner
  • Photography
  • Categories
    • Journalism
    • Batam Documentary
    • Amazing Batam
    • Photography
    • In Depth
    • Humaniora
    • Flash Back
    • Program
    • Lingkungan
    • Politika
    • Singapore Corner
    • Pendidikan
Ikuti kami
  • About
  • Privacy Policy
© 2022 Socrates Talk. All Rights Reserved.
Pikiran

Masih Adakah Sahabat Sejati di Era Politik?

admin
Diperbarui Terakhir: 2024/01/16 at 5:09 PM
admin 1 tahun lalu 920 Dilihat
Bagikan
Bagikan

SOAL kawan dan soal persahabatan di era politik, entah berapa banyak kawan yang akhirnya jadi lawan. Hanya, gara-gara beda pilihan politik. Merusak persahabatan gara-gara urusan politik yang sesaat, sungguh bukan hanya rugi, tapi sangat disayangkan bila menjadi rusak hubungan persahabatan karena urusan politik.

Oleh: Amat Tantoso


BERKAWAN jika ada beda pendapat itu lumrah. Namun, mencari ‘kesamaan’ daripada ‘perbedaan’ itu yang harus diutamakan. Biarlah jika ada perbedaan tapi tetap saling menghargai itulah esensi berkawan, bersahabat di era politik.

Ilustrasi, persahabatan.

Ada yang bilang, berteman seribu masih kurang, tapi musuh satu sudah kebanyakan. Di era politik mungkin sekarang banyak orang yang sudi ‘mengorbankan’ hubungan persahabatan karena beda pilihan politik. Di situlah, saya tegaskan ‘jahatnya politik’ utamanya bagi mereka yang menafsirkan demokrasi secara sangat sempit.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Politik itu sesaat, sahabat itu terhormat. Jadi, tidak usah kita bikin siasat  politik menyebabkan hubungan persahabatan jadi kandas.Masihkah ada persahabatan sejati di era politik? Memang berapa sih harga seorang sahabat ? Ada yang bilang sangat sangat mahal, ada pula yang bilang murah.  Tapi bila karena pilihan politik, persahabatan jadi ‘kiamat’,  Itu siapa yang mengajarkan?

Menjelang pemilu,  banyak sesama sahabat baik akhirnya saling mencaci-maki, saling menghujat, bahkan saling membenci karena beda pilihan politik. Lalu, mereka sudi tercabik-cabik hubungan persahabatannya.

Harga persahabatan itu sangatlah mahal bila hanya dibayar dengan urusan politik. Ongkos sahabat itu tidak akan ada yang mampu bayar bila hanya dirusak karena urusan politik. Maka bersahabatlah dengan apa adanya dan penuh kasih. Karena bersahabat itu untuk urusan kebaikan, bukan kejelekan.

Masih banyak di luar sana yang membutuhkan persahabatan untuk mengusung sikap dan perilaku baik. Bersahabat di era politik, harusnya bisa saling menerima dan saling memberi dalam kebaikan. Bila tidak bisa sama, kenapa tidak boleh beda?

Sahabat itu ada untuk kolaborasi bukan kompetisi. Karena di era politik, tidak ada gunanya seorang sahabat yang hanya bisa saling membenci atau berburuk sangka pada apapun dan urusan apapun. Maka beruntunglah kita, orang-orang yang tidak menjadikan benci sebagai sahabat.

Salam persahabatan dari saya Amat Tantoso yang berpedoman, “Bisnis “Yes”, “Politik No”.

(*)

Penulis : Amat Tantoso, Ketua Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Indonesia, Pengusaha di beberapa sektor di Kepulauan Riau, Pemerhati politik. 

Artikel/ Konten lainnya

Balada Senja Li Ka-Shing

“Wahai Caleg, Janganlah Terlalu Gombal Janji”

Cheongsam (旗袍) Zhong Shan Zhuang (中山装)

Kewenangan Bersilang dan Pelaksanaannya di KPBPB Batam

admin 11/01/2024
Sebarkan Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Email Print
Artikel/ Konten Sebelumnya Nelayan Perairan Laut, Kini Air Tawar
Artikel/ Konten Selanjutnya Tugu Kemerdekaan di lapangan Cik Puan Jalan Merdeka Selatpanjang. Disinilah Lim Qi Hui/Muljadi menghabiskan masa kecilnya. (Foto: Bintoro Suryo -Socrates Talk Foundation Bandar Tebing Tinggi Selatpanjang, 17 Agustus 1945 I Masa Kecil dan Kisah Keluarga – MENEROBOS WAKTU Sebuah Memoir: ”My Life Journey”
2 Penilaian
  • - GoWest.ID says:

    […] Catatan ini terbit pertama kali di socratestalk.com […]

    Balas
  • Masih Adakah Sahabat Sejati di Era Politik? - GoWest.ID says:

    […] Catatan ini terbit pertama kali di socratestalk.com […]

    Balas

Beri Penilaian Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

- Advertisement -
Ad imageAd image

WhatsNew?

Khairis Pimpin PBFI Kepri
Advertorial
Coding Camp di Orchard Park Diminati Anak dan Remaja
Pendidikan
Jadi Penulis Pemula dan Content Creator
Uncategorized
BPR Syariah Vitka Central Buka Cabang di Botania Batam Centre
Ekonomi
Central Group Gelar Pelatihan Literasi Digital Siswa SMA dan SMK
Pendidikan
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Hot Talks

- Advertisement -
Ad imageAd image

Artikel/ Konten Lainnya

Balada Senja Li Ka-Shing

1 tahun lalu

“Wahai Caleg, Janganlah Terlalu Gombal Janji”

1 tahun lalu

Cheongsam (旗袍) Zhong Shan Zhuang (中山装)

1 tahun lalu

Kewenangan Bersilang dan Pelaksanaannya di KPBPB Batam

1 tahun lalu
about us

Laman The Socrates Talk adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang Batam dan Indonesia. Dari sumber informasi terpercaya.

Find Us on Socials

© Socrates Talk 2022 - 2023. All Rights Reserved.

  • About
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksional

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?