By Socrates – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak sudah di depan mata. Sejumlah nama, mencuat ke permukaan sebagai bakal calon wali kota Batam. Mulai dari Marlin Agustina, Amsakar Ahmad dan yang terbaru, Li Claudia Chandra.
Uniknya, ketiganya sama-sama sedang menjabat sebagai wakil. Marlin Agustina Wakil Gubernur Kepri. Amsakar Ahmad Wakil Walikota Batam periode kedua dan Li Claudia Chandra Wakil Ketua DPRD Tangerang Selatan.
Marlin Agustina lahir di Tanjungbalai Karimun, tanggal 15 Agustus 1971 dan memasuki usia 53 tahun. Amsakar Ahmad, lahir di Sungai Buluh, Singkep Barat, Kabupaten Lingga tanggal 1 Agustus 1968 memasuki usia 56 tahun. Sedangkan Li Claudia Chandra lahir di Dabosingkep Kabupaten Lingga tanggal 24 Mei 1972 dan berusia 52 tahun.
Dalam tahapan dan jadwal Pilkada 2024 saat ini sudah memasuki tahap pemutakhiran dan penyusunan data pemilih 31 Mei 2024 sampai 22 September 2024, pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan tanggal 5 Mei 2024 sampai 19 Agustus 2024 dan pengumuman pendaftaran pasangan calon 24-26 Agustus 2024.
Mesin partai politik mulai dinyalakan dan dipanaskan. Tim sukses, pendukung dan relawan terus mempromosikan calon masing-masing di media sosial untuk meningkatkan elektabilitas calon. Sejumlah partai politik, menggelar survei untuk mengetahui dukungan publik. Warga Batam mulai kasak-kusuk membahas Pilkada.
‘’Bagi yang mau maju Pilkada, harus memiliki 6 M yakni Man (figure, orangnya) Machine (partai sebagai mesin politik, dan non partai seperti relawan) Money (uang, tapi uang bukan segala-galanya. Media (media sosial, Marketing (strategi mendapat dukungan) dan Momentum,’’ kata Edy Indrizal,Koordinator Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indikator Politik Indonesia wilayah Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri.
Seperti apa rekam jejak ketiga calon wali kota Batam periode 2024 – 2029 ini? Berikut data dan faktanya:
Marlin Agustina
Wanita kelahiran Tanjungbalai Karimun, 15 Agustus 1971 ini, saat ini adalah Wakil Gubernur Kepulauan Riau. Marlin Agustina adalah istri wali kota Batam dan Kepala BP Batam Muhammad Rudi. Marlin dikenal hobi dan jago memasak.
Sejak suaminya menjabat wali kota Batam tahun 2016 Marlin Agustina mulai aktif berorganisasi. Marlin adalah ketua Tim Penggerak PKK Pemko Batam. Selain itu, Marlin Agustina menjadi Ketua Pikori BP Batam, Ketua Dekranasda Kota Batam dan Bunda PAUD Kota Batam. Ketua Gabungan Organisasi Wanita selama dua periode. Baru-baru ini, Marlin Agustina didaulat menjadi Ketua Muslimat NU Kepulauan Riau (Kepri) masa khidmat 2024-2029 tanggal 16 Mei 2024.
Latar belakang pendidikan Marlin Agustina, seperti dikutip dari Wikipedia, merupakan lulusan SMA Negeri 1 Karimun yang sebelumnya bernama SMA Negeri 397 Karimun angkatan 1991. Marlin lulus mengikuti ujian persamaan SMA di Batam tahun 1994. Ia meraih gelar sarjana ekonomi S1 Akuntansi dari STIE Tribuana tahun 2013 – 2017 dan Sarjana Hukum dari Universitas Riau Kepulauan (Unrika) dan baru diwisuda 25 Mei 2024 lalu.
Meski tidak memiliki latar belakang politik, Marlin Agustina dipasangkan sebagai Wakil Gubernur dengan Ansar Ahmad, di Pilgub Kepri dengan tagline Ansar-Marlin Amanah Negeri (AMAN). Pasangan Ansar Marlin memenangkan Pilkada Kepri 2020 dan dilantik Kamis, 25 Februari 2021 sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelengara Negara (LHKPN) milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2022, Marlin Agustina memiliki harta senilai Rp55 miliar lebih. Harta kekayaan itu sama persis dengan suaminya, Wali Kota Batam Muhammad Rudi.
Dari laporan tersebut, Marlin memiliki 42 lahan tanah yang tersebar di Kabupaten Karimun, Kota Tanjungpinang, dan Kota Batam. Totalnya mencapai Rp35,2 miliar. Kemudian ada juga satu unit mobil BMW senilai Rp500 juta, satu unit mobil Lexus senilai Rp325 juta, Rp615 juta harta bergerak, Rp2 miliar surat berharga, Rp15 miliar kas, dan tidak memiliki hutang. Catatan harta tersebut, melonjak dari tahun sebelumnya yakni 2021. Di tahun tersebut, Marlin memiliki kekayaan senilai Rp48 juta.
Amsakar Ahmad
Amsakar Ahmad lahir di Sungai Buluh, Singkep Barat, Kabupaten Lingga 1 Agustus 1968. Saat ini, Amsakar adalah wakil wali kota Batam periode kedua, berpasangan dengan Muhammad Rudi.
Amsakar yang hobi sepakbola dan main domino ini, melalui masa kecilnya di Dabosingkep sampai tamat SMA. Ia melanjutkan kuliah jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Riau di Pekanbaru. Amsakar mahasiswa berprestasi. Beberapa kali ia menjadi juara Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) baik di tingkat lokal, regional dan nasional.
Tamat kuliah, Amsakar ingin jadi dosen, tapi tak ada penerimaan dosen tetap, padahal sudah dua tahun ia menunggu. Amsakar diterima sebagai pegawai negeri tahun 1997 sebagai staf Mawil Hansip. Pelan tapi pasti, karirnya sebagai pegawai negeri meningkat. Dari staf mawil hansip, Amsakar dipromosikan menjadi Kasubag Tata Usaha, pimpinan dan keuangan tahun 2000 sampai 2001 di era Wali Kota Nazief Soesila Dharma.
Setelah itu, Amsakar dipercaya menjadi Kasubag Perlengkapan, Kasubag Perundang-undangan dan Kasubag Rumah Tangga. Dari tahun 2005 hingga 2011 Amsakar dipercaya menjadi Kabag Umum Setdako Batam dan Kabag Organisasi. Amsakar dua kali menjadi kepala dinas, yakni Kadis PMP-KUMK Kota Batam tahun 2011 sampai 2012 dan Kadis Perindag ESDM Kota Batam dari 2012 sampai 2015.
Sebagai birokrat, Amsakar pernah terpilih sebagai Pegawai Golongan III Teladan tahun 2001. Amsakar dapat beasiswa program Strata 2 tahun 2002 di Universitas Airlangga Surabaya. Ia menyelesaikan program master tahun 2005.
Amsakar terjun ke politik tahun 2016. Ia resmi mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil tanggal 12 Agustus 2015 dari Badan Kepegawaian Nasional dengan pangkat terakhir Pembina Utama Muda dengan golongan IV/C.
Ia mengakui, tidak memiliki kemampuan finansial. Salah satu media lokal menulis, Rudi terkaya, Amsakar termiskin dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) saat Amsakar mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Batam.
Pada tahun 2021 Amsakar Ahmad hanya memiliki total kekayaan senilai Rp3,9 miliar. Sedangkan pada 2022, total Amsakar justru menurun. Tercatat hanya memiliki total kekayaan Rp3,7 miliar.
Secara rinci, Amsakar memiliki ruas tanah dan bangunan senilai Rp3,6 miliar, satu unit mobil Toyota Yaris senilai Rp75 juta, harta bergerak Rp86 juta, dan kas Rp498 juta. Akan tetapi, Amsakar memiliki hutang senilai Rp556 juta.
Pada LHKPN tahun 2023 yang dilaporkan, Amsakar Ahmad memiliki total harta kekayaan Rp4.012.681.702,- Rinciannya, tanah dan bangunan Rp3.650.000.000,- Alat transportasi dan mesin Rp75.000.000,- (mobil Toyota Yaris Minibus tahun 2013). Harta bergerak lainnya Rp86.155.700,- Kas dan Setara Kas Rp435.715.568,- Amsakar Ahmad juga melaporkan adanya hutang Rp234.189.566,-
Li Claudia Chandra
Wanita kelahiran 24 Mei 1972 di Dabosingkep Kabupaten Lingga Kepulauan Riau ini adalah kader partai Gerindra. Li Claudia Chandra yang biasa disapa Alin ini, melalui masa kecil dan remajanya di Dabosingkep.
Berasal dari keluarga Tionghoa, Alin anak ke sembilan dari sebelas bersaudara. Kakeknya orang Hakka dari Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Neneknya beragama Islam dan Alin beragama Katolik. Ia melalui masa kecilnya dari Sekolah Dasar (SD) hingga SMA di Dabosingkep. Li Claudia Chandra pindah ke Jakarta tahun 1996 menempuh pendidikan sarjana di Universitas Tarumanegara, Jurusan Ilmu Manajemen.
Sambil kuliah, Alin berdagang pakaian anak-anak. Pakaian dibelinya dari Jepang, lalu ia memasarkan dagangan dari pintu ke pintu, mendatangi rumah, kantor, dan berbagai instansi di Jakarta. Tamat kuliah, Alin mulai menggeluti bisnis kuliner bersama rekan dan koleganya.
Alin membuka usaha kuliner seperti Sarpino’s Piza tahun 2005, lalu Kedai Kopi Papa Ong tahun 2011 serta Tasconi’s Pizza tahun 2012. Kegigihan dan keuletannya menuai sukses. Di kalangan teman-temannya, Alin dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi, suka membantu orang melalui berbagai kegiatan di bidang sosial pendidikan, dan ekonomi.
Dalam berbagai kegiatan sosial itu, teman-temannya mendorong Alin terjun ke dunia politik, agar bisa menolong semakin banyak orang. Alin mengaku, kalau ngomong, tak bisa manis-manis. Apa adanya saja. Kalau ngomong ngegas, karena orang Sumatera. Ia bukan orang yang anti kritik.
Li Claudia Chandra memutuskan terjun ke dunia politik pada tahun 2012. Alasannya, sederhana. Ia bahagia bila dapat membantu orang. Hal itu membuatnya yakin, dengan masuk dunia politik, ia bakal dapat berbuat lebih banyak untuk masyarakat.
Pilihannya jatuh pada Partai Gerindra, partai besutan Prabowo Subianto. ’’Parta Gerindra partai nasionalis. Jadi, cocok untuk orang seperti saya,’’ katanya, kepada wartawan. Tanpa pikir panjang, Alin mendaftar ke Gerindra. Ia tak kesulitan beradaptas di partai dan langsung membaur.
Pada Pemilu 2014, ia diberi mandat oleh partai berlambang kepala burung garuda itu, menjadi calon legislatif DPR RI mewakili daerah pemilihan Tangerang Raya. Tahun 2015, ia kembali dipercaya Partai Gerindra, maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, berpasangan dengan Ikhsan Modjo. Tapi, peruntungan belum berpihak padanya. Dua kontestasi politik itu, Alin belum menemukan pola dan cara meraih suara.
Tahun 2017, Alin terpilih sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Tangerang Selatan. Pada Pemilu 2019, Alin ditempatkan sebagai Caleg Tangerang Selatan Dapil Ciputat. Ia rajin turun ke lapangan. Alin melihat, persoalan utama di masyarakat adalah minimnya lapangan pekerjaan, kurangnya pelayanan publik. Ia menyampaikan pesan, perem-puan agar tidak hanya urusi masalah dapur. Perempuan harus bisa mandiri dan tidak apatis terhadap politik.
Ia satu-satunya perempuan yang lolos di Dapil Ciputat, dan peringkat tujuh dari delapan kursi anggota DPRD Kota Tangerang Selatan, periode 2019-2024. Sejak 27 September 2019 Li Claudia Chandra menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan.
Pada pemilu 2024 yang baru lalu, Li Claudia Chandra kembali ditugaskan partai Gerindra maju dari daerah pemilihan Kalimantan Barat 2 yang meliputi Kabupaten Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu, Sekadau dan Melawi. Alin memprioritaskan pendidikan dan kesehatan menjadi program utama dan menyumbangkan lima unit mobil ambulan.
Li Claudia Chandra memberikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2015 saat mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan memiliki total harta kekayaan Rp7.682.284.462,- Rinciannya adalah, harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan Rp1.132.200.000,- Alat transportasi berupa mobil Honda CRV tahun 2014 dan Mazda tahun 2014 senilai Rp629.500.000,- Harta bergerak seperti logam mulia senilai Rp4.118.400.000,- Surat berharga senilai Rp1.900.000.000,- Kas dan Setara Kas Rp1.173.237.366,-. Li Claudia Chandra tercatat memiliki hutang sebesar Rp1.271.052.904.
Pada Pilkada 27 November 2024 Li Claudia Chandra bakal maju sebagai calon wali kota Batam. DPP Partai Gerindra menugaskan Alin sebagai calon wali kota Batam. Seluruh jajaran Partai Gerindra mengadakan pertemuan pada 30 Mei 2024 yang dihadiri Ketua DPP Partai Gerindra Kepri Iman Sutiawan.
Partai apa mengusung siapa, saat ini masih jadi tanda tanya. Lobi-lobi politik, kasak-kusuk tim sukses dan relawan, terus menggelinding. Termasuk siapa saja yang masuk dalam daftar calon wakil wali kota. Meski nama Irwansyah sempat mengemuka sebagai calon wakil wali kota, nama Jefridin Hamid dipasangkan dengan Marlin Agustina, semuanya masih bisa berubah menjelang Pilkada.
Malah, belakangan muncul wacana memasangkan Amsakar Ahmad dengan Li Claudia Chandra sebagai paket calon wali kota dan wakil wali kota Batam. Diprediksi, partai-partai politik yang tergabung dalam koalisi pada Pilpres 2024, akan terus menjaga koalisi itu sampai ke daerah-daerah pada Pilkada.
Politik itu dinamis. Seperti kata Ben Okri penyair Nigeria, politik adalah seni dari segala kemungkinan. Kreativitas adalah seni dari segala ketidakmungkinan. ***